Upaya Memberdayakan Pelaku UMKM untuk Memperluas Pasar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) binaan APP Sinar Mas berhasil memperluas pangsa pasar setelah mengikuti program Inkubasi Bisnis bekerja sama dengan Yayasan Doktor Sjahrir dan Womenpreneur Community.
Tatik, pemilik usaha kuliner makanan ringan binaan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Perawang, Provinsi Riau, mengatakan dirinya mengalami kenaikan omzet hingga dua kali lipat setelah mengikuti pelatihan inkubasi tersebut.
“Saya benar-benar menikmati berkah Ramadhan kali ini, pesanan sampai 300 kilogram untuk beragam jenis kripik,” ujar Tatik dalam acara Webinar Pengembangan Bisnis UMKM, dikutip Selasa (26/4/2022).
Ia mengisahkan awalnya hanya menjalankan usaha secara sederhana pada 2021, bahkan usaha tersebut nyaris gulung tikar lantaran adanya pandemi. Namun setelah mengikuti program inkubasi bisnis selama dua bulan serta mendapatkan pendampingan dari para mentor, usahanya menjadi berkembang pesat.
Senada, Lailatul, pelaku UMKM asal Mojokerto binaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, juga mampu memperluas pasar menjadi salah satu oleh-oleh pilihan asal daerah setempat melalui produk kripik singkong.
“Awalnya saya sama sekali tidak tahu cara berbisnis, apalagi stateginya. Namun sejak ikut program inkubasi, akhirnya usaha berkembang dan kini saya punya distributor sendiri,” tutur Lailatul.
Produknya kini dibranding menjadi makanan kekinian “Isokaya” yang menawarkan keunikan berupa kripik singkong rasa kentang. Bahkan, sejumlah pejabat asal Sidoarjo, turut memesan produk tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.
Salah seorang mentor dari program ini, Lily dari PT IKPP Tangerang mengatakan terdapat sejumlah tantangan untuk mengangkat pelaku UMKM ini agar naik kelas. Berkat adanya pendampingan, pelaku UMKM dapat percaya diri merambah pasar nasional.
“Kami mengawal setidaknya 20 UMKM, mulai dari mengajarkan cara membuat laporan keuangan, menetapkan target, membranding produk hingga mencarikan pasarnya,” kata dia.
Sementara itu, Kartini Sjahrir, Ketua Yayasan Doktor Syarir (YDS), mengatakan program pemberdayaan perempuan dari sisi bisnis UMKM ini merupakan wujud nyata emansipasi perempuan sesuai dengan semangat yang disuarakan RA Kartini.
“Emansipasi itu adalah memberikan kesempatan dan peluang sebesar-besarnya bagi perempuan untuk berkiprah di segala bidang, dalam hal ini UMKM,” kata dia.
Melalui UMKM tak dapat disangkal bahwa perempuan turut berperan dalam ketahanan ekonomi keluarga terutama di tengah pandemi. Untuk itu, upaya yang dilakukan APP Sinar Mas dalam membina pelaku UMKM dari kalangan “emak-emak” ini patut diapresiasi dan ditularkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Koordinator Womenpreneur Community Irma Sustika menambahkan, program yang dijalankan sejak Oktober 2021 ini diikuti oleh 40 pelaku UMKM yang tersebar di sejumlah provinsi. Para pelaku UMKM binaan APP Sinar Mas ini bergerak pada usaha kuliner, kerajinan dan jasa.
Mereka dibina secara berkesinambungan dari Oktober-Desember 2021 untuk memperluas akses pasar, yakni menyasar pasar nasional hingga global. Lalu, diberikan pendampingan untuk mendigitalisasi bisnis sehingga diharapkan dapat merambah bisnis e-commmerce.
Sejauh ini sejumlah produk juga sudah masuk dalam bisnis e-commerce melalui kanal Karyaperempuan.id.
“Tak tanggung-tanggung kami juga memberikan kesempatan untuk beberapa produk unggulan lokal untuk dikurasi agar menembus pasar di Belanda,” kata dia.
Tatik, pemilik usaha kuliner makanan ringan binaan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Perawang, Provinsi Riau, mengatakan dirinya mengalami kenaikan omzet hingga dua kali lipat setelah mengikuti pelatihan inkubasi tersebut.
“Saya benar-benar menikmati berkah Ramadhan kali ini, pesanan sampai 300 kilogram untuk beragam jenis kripik,” ujar Tatik dalam acara Webinar Pengembangan Bisnis UMKM, dikutip Selasa (26/4/2022).
Ia mengisahkan awalnya hanya menjalankan usaha secara sederhana pada 2021, bahkan usaha tersebut nyaris gulung tikar lantaran adanya pandemi. Namun setelah mengikuti program inkubasi bisnis selama dua bulan serta mendapatkan pendampingan dari para mentor, usahanya menjadi berkembang pesat.
Senada, Lailatul, pelaku UMKM asal Mojokerto binaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, juga mampu memperluas pasar menjadi salah satu oleh-oleh pilihan asal daerah setempat melalui produk kripik singkong.
“Awalnya saya sama sekali tidak tahu cara berbisnis, apalagi stateginya. Namun sejak ikut program inkubasi, akhirnya usaha berkembang dan kini saya punya distributor sendiri,” tutur Lailatul.
Produknya kini dibranding menjadi makanan kekinian “Isokaya” yang menawarkan keunikan berupa kripik singkong rasa kentang. Bahkan, sejumlah pejabat asal Sidoarjo, turut memesan produk tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.
Salah seorang mentor dari program ini, Lily dari PT IKPP Tangerang mengatakan terdapat sejumlah tantangan untuk mengangkat pelaku UMKM ini agar naik kelas. Berkat adanya pendampingan, pelaku UMKM dapat percaya diri merambah pasar nasional.
“Kami mengawal setidaknya 20 UMKM, mulai dari mengajarkan cara membuat laporan keuangan, menetapkan target, membranding produk hingga mencarikan pasarnya,” kata dia.
Sementara itu, Kartini Sjahrir, Ketua Yayasan Doktor Syarir (YDS), mengatakan program pemberdayaan perempuan dari sisi bisnis UMKM ini merupakan wujud nyata emansipasi perempuan sesuai dengan semangat yang disuarakan RA Kartini.
“Emansipasi itu adalah memberikan kesempatan dan peluang sebesar-besarnya bagi perempuan untuk berkiprah di segala bidang, dalam hal ini UMKM,” kata dia.
Melalui UMKM tak dapat disangkal bahwa perempuan turut berperan dalam ketahanan ekonomi keluarga terutama di tengah pandemi. Untuk itu, upaya yang dilakukan APP Sinar Mas dalam membina pelaku UMKM dari kalangan “emak-emak” ini patut diapresiasi dan ditularkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Koordinator Womenpreneur Community Irma Sustika menambahkan, program yang dijalankan sejak Oktober 2021 ini diikuti oleh 40 pelaku UMKM yang tersebar di sejumlah provinsi. Para pelaku UMKM binaan APP Sinar Mas ini bergerak pada usaha kuliner, kerajinan dan jasa.
Mereka dibina secara berkesinambungan dari Oktober-Desember 2021 untuk memperluas akses pasar, yakni menyasar pasar nasional hingga global. Lalu, diberikan pendampingan untuk mendigitalisasi bisnis sehingga diharapkan dapat merambah bisnis e-commmerce.
Sejauh ini sejumlah produk juga sudah masuk dalam bisnis e-commerce melalui kanal Karyaperempuan.id.
“Tak tanggung-tanggung kami juga memberikan kesempatan untuk beberapa produk unggulan lokal untuk dikurasi agar menembus pasar di Belanda,” kata dia.
(uka)