Di Depan Ulama se-Pasuruan, Erick: Ponpes Harus Jadi Mercusuar Peradaban dan Penggerak Ekonomi Umat
loading...
A
A
A
"Keharmonisan dan persatuan warga harus dijaga karena itu adalah fondasi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju.
Orang tua saya mengajarkan pentingnya karakter sejak kecil karena 'Kepandaian tanpa karakter akan menjadi kejahatan, kekayaan tanpa karakter akan menjadi kerakusan.' Maka dari itu, dalam kepemimpinan saya, saya sangat menjunjung nilai-nilai Akhlak," ungkap dia.
Bagi Erick, para alim ulama dan pasantren memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi muda Muslim yang memiliki Akhlakul Karimah, moderat, lembut, dan tawadhu seperti teladan dari KH Abdul Hamid.
Melalui teladan tersebut, Indonesia bisa menciptakan tatanan masyarakat yang kuat simpul silaturahminya, dimulai dari kalangan santri dan pesantren.
"Jika solidaritasnya sudah terjalin kuat, Insya Allah pesantren siap menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan umat," sambung Erick menambahkan.
Erick juga meminta doa dan dukungan dari para ulama agar senantiasa menjaga amanah dan menjadi teladan dalam memimpin Kementerian BUMN serta dapat memberikan dampak dan manfaat nyata bagi masyarakat.
Selain itu, Erick juga memohon doa dari para kiai, ulama, dan santri agar mampu menjalankan amanah sebagai Ketua Harlah NU ke-100 tahun dengan baik.
"Mohon doa dan restu dari para Kyai, Ulama, dan Santri agar persiapan agenda kita berjalan lancar. Akhir kata, saya hendak mengajak seluruh keluarga besar pesantren untuk bersama merawat keharmonisan antar umat, mengikat kembali simpul-simpul silaturahmi demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia," kata Erick.
Orang tua saya mengajarkan pentingnya karakter sejak kecil karena 'Kepandaian tanpa karakter akan menjadi kejahatan, kekayaan tanpa karakter akan menjadi kerakusan.' Maka dari itu, dalam kepemimpinan saya, saya sangat menjunjung nilai-nilai Akhlak," ungkap dia.
Bagi Erick, para alim ulama dan pasantren memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi muda Muslim yang memiliki Akhlakul Karimah, moderat, lembut, dan tawadhu seperti teladan dari KH Abdul Hamid.
Melalui teladan tersebut, Indonesia bisa menciptakan tatanan masyarakat yang kuat simpul silaturahminya, dimulai dari kalangan santri dan pesantren.
"Jika solidaritasnya sudah terjalin kuat, Insya Allah pesantren siap menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan umat," sambung Erick menambahkan.
Erick juga meminta doa dan dukungan dari para ulama agar senantiasa menjaga amanah dan menjadi teladan dalam memimpin Kementerian BUMN serta dapat memberikan dampak dan manfaat nyata bagi masyarakat.
Selain itu, Erick juga memohon doa dari para kiai, ulama, dan santri agar mampu menjalankan amanah sebagai Ketua Harlah NU ke-100 tahun dengan baik.
"Mohon doa dan restu dari para Kyai, Ulama, dan Santri agar persiapan agenda kita berjalan lancar. Akhir kata, saya hendak mengajak seluruh keluarga besar pesantren untuk bersama merawat keharmonisan antar umat, mengikat kembali simpul-simpul silaturahmi demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia," kata Erick.
(akr)