RI Setop Ekspor Minyak Sawit, Asing Borong CPO Malaysia dan Thailand

Jum'at, 06 Mei 2022 - 15:03 WIB
loading...
A A A


Menurut Zuraida, Malaysia akan mendapat manfaat dari perubahaan permintaan saat ini dan akan melakukan "upaya dan kampanye agresif" untuk mengisi kesenjangan pasokan global dalam jangka panjang.

Dirinya memprediksi harga minyak nabati global masih tetap tinggi hingga paruh pertama tahun 2022 dan permintaan Uni Eropa (UE) diperkirakan akan meningkat dalam waktu dekat karena terbatasnya pasokan minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai.



Sebagai catatan, Malaysia dan Indonesia menyumbang 85% dari produksi minyak sawit global. Kedua negara ini sepakat menegaskan bahwa pembatasan Uni Eropa atas biofuel berbasis minyak sawit adalah diskriminatif dan telah meluncurkan kasus terpisah dengan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).
(ind)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)