Rantai Pasokan Titanium dari Rusia di Bawah Tekanan, Efeknya ke Penerbangan dan Pertahanan Eropa

Jum'at, 06 Mei 2022 - 16:44 WIB
loading...
A A A
"Perusahaan A&D memiliki kapasitas untuk membebankan kenaikan biaya ke pelanggan akhir, tetapi hanya dalam jangka menengah hingga panjang dan jika permintaan tetap sehat. Sementara pesanan jangka pendek untuk pesawat komersial akan kurang terpengaruh, dampak krisis Rusia-Ukraina pada permintaan di segmen penerbangan sipil dan pertahanan bisa berbeda lagi dalam jangka menengah dan panjang," terang Fitch Ratings.

Konflik militer telah menyebabkan pengumuman peningkatan anggaran pertahanan yang signifikan oleh banyak anggota NATO, yang kemungkinan akan meningkatkan pengeluaran untuk suku cadang dan layanan pemeliharaan dalam jangka pendek, dan untuk peralatan pertahanan yang lebih besar selama beberapa tahun ke depan.



Tetapi konflik yang berkepanjangan dapat mengurangi prospek pemulihan di sektor penerbangan EMEA karena rekor harga bahan bakar yang tinggi dan pembatasan serta tindakan balasan. Potensi pukulan terhadap pemulihan lalu lintas udara yang sedang berlangsung dapat memengaruhi pesanan pesawat di masa mendatang.

Kemampuan untuk membebankan biaya juga tercermin dalam perbedaan kelayakan kredit pengguna akhir di dua segmen A&D. Pemerintah dan entitas terkait yang membeli sistem pertahanan adalah salah satu peminjam terkuat di setiap negara dan oleh karena itu dapat menyerap kenaikan harga pada peralatan penting yang strategis dengan relatif mudah.

Maskapai penerbangan secara inheren merupakan sektor berisiko tinggi, yang paling rentan terhadap skenario stagflasi potensial yang terkait dengan konflik. "Produsen A&D yang memasok penerbangan sipil mungkin merasa lebih sulit untuk menaikkan harga dan bahkan mungkin melihat peningkatan pembatalan pesanan jika ekspektasi lalu lintas turun secara material karena krisis," pungkasnya.

(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)