Raih Pendanaan USD65 Juta, Insurtech Qoala Perluas Jangkauan Pasar di Asia Tenggara

Kamis, 12 Mei 2022 - 21:21 WIB
loading...
Raih Pendanaan USD65...
CEO dan Founder Qoala Harshet Lunani (kiri) bersama COO dan Co-founder Qoala Tommy Martin. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Perusahaan startup di sektor teknologi asuransi atau insurtech, Qoala siap memperluas jangkauan pasar di Asia Tenggara usai mengantongi pendanaan seri B sebesar USD65 juta yang dipimpin oleh Eurazeo.

Selama ini Qoala mendistribusikan asuransi ritel untuk produk-produk mobil, sepeda, rumah, dan kesehatan melalui platform omnichannel yang telah hadir di Indonesia, Thailand, dan Malaysia sejak tahun 2021.

Co-founder dan COO Qoala Tommy Martin mengatakan, Qoala merupakan satu-satunya perusahaan insurtech yang memiliki lisensi di tiga negara di Asia Tenggara.

“Melalui sokongan dana yang dipercayakan, kami optimis untuk mempertahankan pertumbuhan kami,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (12/5/2022).

Menurut Tommy, bisnis Qoala di Thailand mencatatkan pertumbuhan tiga kali lipat sejak bergabung dengan FairDee pada Februari 2021. “Hal ini memberi kami keyakinan akan kemampuan ekspansi Qoala di Asia Tenggara," ucapnya.



Dia mengungkapkan, Qoala berhasil bertumbuh 30 kali lipat sejak pendanaan seri A pada April 2020 dan menjadi perusahaan insurtech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Total tenaga pemasar dan mitra bisnis yang terdaftar di Qoala juga meningkat tajam, dengan lebih dari 50.000 tenaga pemasar dan platform yang menjual asuransi dan didukung oleh lebih dari 50 perusahaan asuransi terpercaya.

Founder dan CEO Qoala Harshet Lunani menambahkan, pendanaan seri B yang baru diraih akan diinvestasikan lebih jauh untuk memperluas jangkauan Qoala di seluruh Asia Tenggara.

“Termasuk dalam pengembangan teknologi dan pelayanan untuk membantu mengurangi hambatan dalam mengakses asuransi yang saat ini masih signifikan," ujarnya.

Harshet menjelaskan, penetrasi asuransi di Indonesia saat ini hanya 2%, jauh di bawah rata-rata global sebesar 6%. Sebagian besar konsumen baru mulai memahami nilai asuransi dan karenanya ruang pertumbuhan masih sangat besar.

“Indonesia, Thailand, dan Malaysia termasuk di antara 10 besar pasar asuransi global dengan pertumbuhan tercepat di dekade berikutnya," imbuhnya.

Dia menyebutkan beberapa rencana tahun ini di antaranya menambah lebih dari 250 karyawan serta berinvestasi di bidang teknologi dan produk.

Untuk memperkuat kepemilikan karyawan di perusahaan, Qoala juga berencana untuk memberikan kompensasi dalam bentuk saham dan memberikan karyawan hak untuk memiliki saham perusahaan.

Tara Reeves dari Eurazeo, perusahaan investasi asal Eropa yang sebelumnya telah mendanai WeFox, salah satu insurtech terbesar di dunia, menekankan bahwa Qoala berbeda dari perusahaan insurtech lainnya karena tim dan layanan yang beragam serta unit ekonomi yang menjanjikan di tengah pandemi.

“Dengan kehadiran Qoala secara regional serta prediksi pertumbuhan yang cepat, kami optimis untuk memimpin putaran pendanan ini dan mendukung Qoala," tuturnya.

Melalui teknologi yang unggul, Qoala menawarkan kecepatan terdepan dalam penerbitan polis, penetapan harga instan, dan komisi instan kepada para tenaga pemasar asuransi.



Inovasi ini tidak hanya memecahkan masalah utama bagi pemasar asuransi dan konsumen, tetapi juga memungkinkan Qoala untuk memperoleh dan melayani konsumen dengan biaya lebih rendah yang mengarah ke unit ekonomi yang unggul.

Sementara itu, Direktur Investasi BRI Ventures Markus Rahardja membeberkan alasan keikutsertaan BRI Ventures sebagai investor baru bagi Qoala.

"Kesiapan Qoala dalam melayani kebutuhan asuransi lewat inovasi teknologi yang mudah dan efisien dan pertumbuhan bisnis yang pesat dari tahun ke tahun, menjadi alasan kuat bagi kami untuk menanamkan modal di Qoala," ungkapnya.

Senada, CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menyampaikan, melalui inovasi berkelanjutan yang dilakukan oleh Qoala, sektor asuransi di Asia Tenggara diharapkan dapat berkembang pesat.

Menurut dia, Qoala memiliki peluang besar untuk berkembang secara B2B dalam berbagai industri seperti logistik, kesehatan, dan pariwisata.

“Kami yakin pendanaan ini juga dapat memperkokoh posisi Qoala sebagai perusahaan insurtech terdepan di Asia Tenggara yang memiliki keselarasan inovasi dan sinergi dengan Mandiri Group," paparnya.

Sebagai informasi, pendanaan seri B ini diikuti oleh beberapa investor yang telah menanamkan modalnya seperti Flourish Ventures, KB Investment, MassMutual Ventures, MDI Ventures, SeedPlus, dan Sequoia Capital India.

Selain itu, BRI Ventures, Daiwa PI Partners, Indogen Capital, Mandiri Capital Indonesia, dan Salt Ventures turut berpartisipasi sebagai investor baru.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)