Kebakaran Kilang Balikpapan Kerap Berulang, Pertamina Harus Tinjau Sistem Keselamatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebakaran berulang yang terjadi di Kilang Balikpapan milik PT Pertamina (Persero) membuat publik bertanya-tanya. Pasalnya, insiden ini kerap terjadi seakan tidak pernah dievaluasi.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, Pertamina dalam hal ini PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) seharusnya bisa belajar dari insiden sebelumnya.
"Sebagai subholding yang diberikan tangungjawab dalam mengelola perusahaan sendiri, terkait dengan safety sudah sepatutnya menjadi tanggungjawab subholding KPI tidak lagi menjadi tanggungjawab holding," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (17/5/2022).
Menurut dia, perubahan manajemen di KPI seharusnya bisa membawa perubahan terhadap semua hal di KPI. Namun ternyata, masih ada hal yang luput dan menyebabkan insiden hingga menimbulkan korban jiwa.
Menurut Mamit, PT KPI harus melakukan evaluasi kembali terhadap sistem Health, Safety, Security and Environment (HSSE) mereka, melakukan audit investigasi terhadap semua sistem keamanan, serta melakukan penyegaran terhadap personel yang bekerja termasuk pihak ketiga.
"Selain itu, KPI harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bahwa proses bisnis mereka aman dan tidak akan menganggu aktivitas serta keselamatan masyarakat sekitar," tandasnya.
Di sisi lain, Mamit mengapresiasi Pertamina yang sigap memadamkan api. Langkah cepat yang dilakukan bisa meminimalisir kebakaran menjadi lebih besar dan bisa menimbulkan korban jiwa dalam jumlah yang besar lagi.
Selain itu, kata dia, terlepas siapapun yang menjadi korban baik itu pegawai Pertamina maupun pihak ketiga, perlakuannya harus tetap sama. Pertamina dan juga kontraktor tempat korban bekerja harus memberikan yang terbaik bagi keluarga korban.
"Untuk yang meninggal saya kira perlu dikawal hak-hak keluarga mereka karena ini terkait masa depan keluarga korban. Untuk yang dirawat, saya kira perlu mendapatkan pelayanan terbaik sehingga bisa sembuh seperti semua," tandasnya.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, Pertamina dalam hal ini PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) seharusnya bisa belajar dari insiden sebelumnya.
"Sebagai subholding yang diberikan tangungjawab dalam mengelola perusahaan sendiri, terkait dengan safety sudah sepatutnya menjadi tanggungjawab subholding KPI tidak lagi menjadi tanggungjawab holding," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (17/5/2022).
Menurut dia, perubahan manajemen di KPI seharusnya bisa membawa perubahan terhadap semua hal di KPI. Namun ternyata, masih ada hal yang luput dan menyebabkan insiden hingga menimbulkan korban jiwa.
Menurut Mamit, PT KPI harus melakukan evaluasi kembali terhadap sistem Health, Safety, Security and Environment (HSSE) mereka, melakukan audit investigasi terhadap semua sistem keamanan, serta melakukan penyegaran terhadap personel yang bekerja termasuk pihak ketiga.
"Selain itu, KPI harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bahwa proses bisnis mereka aman dan tidak akan menganggu aktivitas serta keselamatan masyarakat sekitar," tandasnya.
Di sisi lain, Mamit mengapresiasi Pertamina yang sigap memadamkan api. Langkah cepat yang dilakukan bisa meminimalisir kebakaran menjadi lebih besar dan bisa menimbulkan korban jiwa dalam jumlah yang besar lagi.
Selain itu, kata dia, terlepas siapapun yang menjadi korban baik itu pegawai Pertamina maupun pihak ketiga, perlakuannya harus tetap sama. Pertamina dan juga kontraktor tempat korban bekerja harus memberikan yang terbaik bagi keluarga korban.
"Untuk yang meninggal saya kira perlu dikawal hak-hak keluarga mereka karena ini terkait masa depan keluarga korban. Untuk yang dirawat, saya kira perlu mendapatkan pelayanan terbaik sehingga bisa sembuh seperti semua," tandasnya.
(ind)