Ini Deretan Negara yang Melarang Ekspor Produk Pangan, Salah Satunya Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - India menjadi negara terbaru yang menerapkan larangan ekspor pangan yakni gandum, seiring terjadinya lonjakan harga biji-bijian tahun ini dimana sebagian karena efek perang Rusia-Ukraina. Namun India enggak sendirian, sebelumnya banyak negara yang juga melakukan hal serupa.
Seperti diketahui Perang telah memicu lonjakan besar pada harga gandum, dengan Rusia dan Ukraina merupakan di antara eksportir komoditas terbesar. Kedua negara menyumbang 29% dari ekspor gandum global, menurut Bank Dunia. Harga gandum melonjak sekitar 6% pada hari Senin setelah pengumuman India pada akhir pekan lalu.
"Dengan harga pangan yang sudah tinggi karena gangguan rantai pasokan terkait COVID dan hasil panen yang berkurang tahun lalu, invasi Rusia datang pada saat yang buruk bagi pasar pangan global," kata Lembaga Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI) dalam catatan di bulan April.
Peterson Institute for International Economics menambahkan, dalam sebuah catatan belum lama ini bahwa perang Rusia terhadap Ukraina telah memakan banyak korban.
"Ini juga berkontribusi pada krisis pangan global, karena Rusia memblokir ekspor pupuk vital yang dibutuhkan oleh petani di tempat lain, dan peran Ukraina sebagai keranjang roti untuk Afrika dan Timur Tengah telah dihancurkan," paparnya.
Rusia dan Ukraina termasuk di antara lima eksportir global teratas untuk sereal dan biji minyak penting, seperti jelai, bunga matahari dan minyak bunga matahari, serta jagung, menurut International Food Policy Research Institute.
India tidak sendirian. Selain Rusia dan Ukraina, Mesir, Kazakhstan, Kosovo dan Serbia juga telah melarang ekspor gandum.
Negara-negara yang Melarang EksporPangan
Berikut adalah daftar lengkap negara-negara yang telah melarang ekspor produk pangandalam beberapa bulan setelah perang Rusia-Ukraina dimulai, menurut International Food Policy Research Institute.
1. Argentina
Melarang ekspor minyak kedelai, serta soybean meal atau bungkil kedelai yang merupakan sumber protein nabati bagi produksi pakan untuk menghasilkan daging merah, susu, produk unggas dan akuakultur. Soyabean Meal adalah produk sampingan dari proses pengolahan minyak kedelai dan mengandung protein kasar tertinggi.
Larangan ini diterapkan hingga 31 Desember 2023
2. Algeria
Pasta, turunan gandum, minyak sayur, gula. Larangan ekspor produk pangan itu berlaku hingga 31 Desember 2022
3. Rusia
Larangan ekspor gula, biji bunga matahari diterapkan sampai 31 Agustus 2022
4. India
Melarang ekspor gandum hingga 31 Desember 2022
5. Indonesia
Larang ekspor minyak kelapa sawit, dan turunan minyak inti sawit yang berlaku hingga 31 Desember 2022
6. Iran
Kentang, terong, tomat dan bawang menjadi produk pangan yang dilarang untuk diekspor. Kebijakan ini berlaku sampai 31 Desember 2022
7. Kosovo
Larang ekspor gandum, jagung, tepung terigu, minyak sayur, garam serta gula. Berlaku sampai 31 Desember 2022
8. Turki
Daging sapi, daging kambing, daging kambing, mentega dan minyak goreng menjadi produk yang dilarang Turki untuk dikirim ke Negara lain. Kebijakan ini berlaku sampai akhir 2022
9. Ukraina
Beda lagi dengan Ukraina yang tidak bisa ekspor gandum, millet, gula karena perang.
10. Serbia
Gandum, jagung, tepung terigu, minyak dilarang ekspor sampai 31 Desember 2022
11. Tunisia
Buah-buahan, sayuran
12. Kuwait
Larangan ekspor produk daging ayam, biji-bijian, minyak sayur diterapkan hingga 31 Desember 2022
13. Mesir
Ekspor minyak sayur, jagung dilarang sampai 12 Juni 2022
14. Kazakhstan
Gandum, tepung terigu.
Sementara itu India mengatakan pihaknya melarang ekspor gandum "untuk mengelola ketahanan pangan negara secara keseluruhan," menurut laporan media setempat.
Negara-negara lain yang baru-baru ini menerapkan larangan ekspor makanan termasuk Indonesia, yang membatasi ekspor minyak kelapa sawit, bahan utama yang digunakan dalam banyak makanan serta produk non-makanan.
Serupa dengan India, Indonesia menerapkan kebijakan larangan ekspor untuk memastikan ketersediaan pangan di dalam negeri, setelah inflasi pangan global melonjak ke rekor tertinggi setelah perang. Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan minyak sawit dunia.
Seperti diketahui Perang telah memicu lonjakan besar pada harga gandum, dengan Rusia dan Ukraina merupakan di antara eksportir komoditas terbesar. Kedua negara menyumbang 29% dari ekspor gandum global, menurut Bank Dunia. Harga gandum melonjak sekitar 6% pada hari Senin setelah pengumuman India pada akhir pekan lalu.
"Dengan harga pangan yang sudah tinggi karena gangguan rantai pasokan terkait COVID dan hasil panen yang berkurang tahun lalu, invasi Rusia datang pada saat yang buruk bagi pasar pangan global," kata Lembaga Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI) dalam catatan di bulan April.
Peterson Institute for International Economics menambahkan, dalam sebuah catatan belum lama ini bahwa perang Rusia terhadap Ukraina telah memakan banyak korban.
"Ini juga berkontribusi pada krisis pangan global, karena Rusia memblokir ekspor pupuk vital yang dibutuhkan oleh petani di tempat lain, dan peran Ukraina sebagai keranjang roti untuk Afrika dan Timur Tengah telah dihancurkan," paparnya.
Rusia dan Ukraina termasuk di antara lima eksportir global teratas untuk sereal dan biji minyak penting, seperti jelai, bunga matahari dan minyak bunga matahari, serta jagung, menurut International Food Policy Research Institute.
India tidak sendirian. Selain Rusia dan Ukraina, Mesir, Kazakhstan, Kosovo dan Serbia juga telah melarang ekspor gandum.
Negara-negara yang Melarang EksporPangan
Berikut adalah daftar lengkap negara-negara yang telah melarang ekspor produk pangandalam beberapa bulan setelah perang Rusia-Ukraina dimulai, menurut International Food Policy Research Institute.
1. Argentina
Melarang ekspor minyak kedelai, serta soybean meal atau bungkil kedelai yang merupakan sumber protein nabati bagi produksi pakan untuk menghasilkan daging merah, susu, produk unggas dan akuakultur. Soyabean Meal adalah produk sampingan dari proses pengolahan minyak kedelai dan mengandung protein kasar tertinggi.
Larangan ini diterapkan hingga 31 Desember 2023
2. Algeria
Pasta, turunan gandum, minyak sayur, gula. Larangan ekspor produk pangan itu berlaku hingga 31 Desember 2022
3. Rusia
Larangan ekspor gula, biji bunga matahari diterapkan sampai 31 Agustus 2022
4. India
Melarang ekspor gandum hingga 31 Desember 2022
5. Indonesia
Larang ekspor minyak kelapa sawit, dan turunan minyak inti sawit yang berlaku hingga 31 Desember 2022
6. Iran
Kentang, terong, tomat dan bawang menjadi produk pangan yang dilarang untuk diekspor. Kebijakan ini berlaku sampai 31 Desember 2022
7. Kosovo
Larang ekspor gandum, jagung, tepung terigu, minyak sayur, garam serta gula. Berlaku sampai 31 Desember 2022
8. Turki
Daging sapi, daging kambing, daging kambing, mentega dan minyak goreng menjadi produk yang dilarang Turki untuk dikirim ke Negara lain. Kebijakan ini berlaku sampai akhir 2022
9. Ukraina
Beda lagi dengan Ukraina yang tidak bisa ekspor gandum, millet, gula karena perang.
10. Serbia
Gandum, jagung, tepung terigu, minyak dilarang ekspor sampai 31 Desember 2022
11. Tunisia
Buah-buahan, sayuran
12. Kuwait
Larangan ekspor produk daging ayam, biji-bijian, minyak sayur diterapkan hingga 31 Desember 2022
13. Mesir
Ekspor minyak sayur, jagung dilarang sampai 12 Juni 2022
14. Kazakhstan
Gandum, tepung terigu.
Sementara itu India mengatakan pihaknya melarang ekspor gandum "untuk mengelola ketahanan pangan negara secara keseluruhan," menurut laporan media setempat.
Negara-negara lain yang baru-baru ini menerapkan larangan ekspor makanan termasuk Indonesia, yang membatasi ekspor minyak kelapa sawit, bahan utama yang digunakan dalam banyak makanan serta produk non-makanan.
Serupa dengan India, Indonesia menerapkan kebijakan larangan ekspor untuk memastikan ketersediaan pangan di dalam negeri, setelah inflasi pangan global melonjak ke rekor tertinggi setelah perang. Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan minyak sawit dunia.
(akr)