Lalui Sesar Aktif Opak, Jembatan Kretek 2 di Jogja Dirancang Anti Gempa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jembatan Kretek 2 di Jogja yang diklaim anti gempa.
Jembatan tersebut dibangun menggunakan desain anti gempa dengan melihat kondisi di wilayah tersebut yang juga termasuk memiliki potensi gempa yang cukup tinggi.
"Untuk melancarkan kegiatan sehari-hari warga Yogyakarta, Ditjen Bina Marga membangun jembatan Kretek 2 menggunakan teknologi yang tahan gempa," tulis Akun resmi Instagram @pupr_binamarga, dikutip Kamis (19/5/2022).
Ditjen Bina Marga menjelaskan pembangunan lokasi jembatan tersebut berada di sekitar area sesar aktif opak atau area dengan potensi gempa yang cukup tinggi. Maka, pembangunan jembatan tahan gempa menjadi pilihan tepat untuk dibangun di wilayah tersebut.
Sesar sendiri adalah patahan aktif di dalam tanah yang membentang di tengah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesar ini bergerak secara aktif sehingga seringkali menjadi penyebab utama terjadinya gempa.
Jembatan Kretek 2 ini bertipe I-Grider yang dilengkapi oleh lead Rubber Bearing (LRB), artinya didesain khusus untuk menahan guncangan gempa.
Sehingga, saat terjadi gempa pergerakan joint atau pertemuan antara oprit dan jembatan menjadi lebih luas, yaitu 39 cm. "Jadi warga Yogyakarta gausah khawatir lagi dengan rusaknya akses jalan jika terjadi bencana gempa," paparnya.
Lihat Juga: Fokus Bangun Bendungan dan Jaringan Irigasi di 2025, PUPR Siapkan Anggaran Rp25,63 Triliun
Jembatan tersebut dibangun menggunakan desain anti gempa dengan melihat kondisi di wilayah tersebut yang juga termasuk memiliki potensi gempa yang cukup tinggi.
"Untuk melancarkan kegiatan sehari-hari warga Yogyakarta, Ditjen Bina Marga membangun jembatan Kretek 2 menggunakan teknologi yang tahan gempa," tulis Akun resmi Instagram @pupr_binamarga, dikutip Kamis (19/5/2022).
Ditjen Bina Marga menjelaskan pembangunan lokasi jembatan tersebut berada di sekitar area sesar aktif opak atau area dengan potensi gempa yang cukup tinggi. Maka, pembangunan jembatan tahan gempa menjadi pilihan tepat untuk dibangun di wilayah tersebut.
Sesar sendiri adalah patahan aktif di dalam tanah yang membentang di tengah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesar ini bergerak secara aktif sehingga seringkali menjadi penyebab utama terjadinya gempa.
Jembatan Kretek 2 ini bertipe I-Grider yang dilengkapi oleh lead Rubber Bearing (LRB), artinya didesain khusus untuk menahan guncangan gempa.
Sehingga, saat terjadi gempa pergerakan joint atau pertemuan antara oprit dan jembatan menjadi lebih luas, yaitu 39 cm. "Jadi warga Yogyakarta gausah khawatir lagi dengan rusaknya akses jalan jika terjadi bencana gempa," paparnya.
Lihat Juga: Fokus Bangun Bendungan dan Jaringan Irigasi di 2025, PUPR Siapkan Anggaran Rp25,63 Triliun
(ind)