Pandemi jadi Ujian Bagi Pemimpin Perusahaan, Ini Kiat dari CEO Danone
loading...
A
A
A
Menurut dia, hal itu membantu mendorong budaya yang menghargai kinerja, dan memiliki makna akan bagaimana setiap individu pemimpin ataupun karyawan memenuhi janji dan saling menuntut pertanggungjawaban.
“Kami menghargai kejelasan dan akuntabilitas, didukung oleh orang-orang yang berani untuk menyelesaikan masalah saat ke luar jalur. Nilai-nilai dan perilaku kunci ini mendorong kinerja. Nilai-nilai ini memungkinkan kami untuk menavigasi setiap situasi yang menantang untuk memberikan hasil bisnis kami dan fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu membuat dampak positif pada kehidupan masyarakat Indonesia melalui produk, merek, dan inisiatif berkelanjutan kami,” terang alumnus National University of Singapore.
Dalam hal keberlanjutan bisnis, sambung Connie, budaya merupakan sebuah keunggulan kompetitif yang baru. Hal ini bukan lagi hanya tentang memiliki strategi untuk menjadi pemenang dalam merek atau memiliki sistem yang solid, namun organisasi yang berkembang memiliki fokus pada cara kerja yang melayani konsumen dan kemampuan untuk menyesuaikan budaya mereka.
“Langkah ini dimulai dari pemimpin di mana mereka perlu rasa ingin tahu, pembelajar, keseimbangan dalam bertanya dan memberi tahu untuk mendapatkan hasil maksimal dari karyawannya,” tandasnya.
Dia menambahkan, Danone Indonesia percaya bahwa mendorong tim berkinerja tinggi adalah fondasi inti untuk mendorong budaya yang menghargai kinerja.
“Saya percaya keberhasilan suatu strategi selalu dimulai dengan kemampuan karyawannya untuk menjalankannya. Hasil bisnis selalu merupakan hasil tim. Bisnis tidak akan berhasil mencapai sesuatu tanpa orang yang melakukannya,” ucap wanita yang telah banyak berkarier di berbagai perusahaan di Singapura.
“Kami menghargai kejelasan dan akuntabilitas, didukung oleh orang-orang yang berani untuk menyelesaikan masalah saat ke luar jalur. Nilai-nilai dan perilaku kunci ini mendorong kinerja. Nilai-nilai ini memungkinkan kami untuk menavigasi setiap situasi yang menantang untuk memberikan hasil bisnis kami dan fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu membuat dampak positif pada kehidupan masyarakat Indonesia melalui produk, merek, dan inisiatif berkelanjutan kami,” terang alumnus National University of Singapore.
Dalam hal keberlanjutan bisnis, sambung Connie, budaya merupakan sebuah keunggulan kompetitif yang baru. Hal ini bukan lagi hanya tentang memiliki strategi untuk menjadi pemenang dalam merek atau memiliki sistem yang solid, namun organisasi yang berkembang memiliki fokus pada cara kerja yang melayani konsumen dan kemampuan untuk menyesuaikan budaya mereka.
“Langkah ini dimulai dari pemimpin di mana mereka perlu rasa ingin tahu, pembelajar, keseimbangan dalam bertanya dan memberi tahu untuk mendapatkan hasil maksimal dari karyawannya,” tandasnya.
Dia menambahkan, Danone Indonesia percaya bahwa mendorong tim berkinerja tinggi adalah fondasi inti untuk mendorong budaya yang menghargai kinerja.
“Saya percaya keberhasilan suatu strategi selalu dimulai dengan kemampuan karyawannya untuk menjalankannya. Hasil bisnis selalu merupakan hasil tim. Bisnis tidak akan berhasil mencapai sesuatu tanpa orang yang melakukannya,” ucap wanita yang telah banyak berkarier di berbagai perusahaan di Singapura.
(ind)