China Siap Buka Gembok Lockdown, Harga Minyak Dunia Mendidih

Senin, 23 Mei 2022 - 13:20 WIB
loading...
China Siap Buka Gembok...
Harga minyak dunia mengalami tren kenaikan pada perdagangan siang ini dipicu rencana pembukaan lockdown China dan permintaan AS. FOTO/AFP/Haidar Mohammed Ali
A A A
JAKARTA - Harga minyak dunia mengalami tren kenaikan pada perdagangan siang ini. Berdasarkan data Bursa Intercontinental Exchange (ICE) harga minyak Brent kontrak Juli 2022 menguat 0,71% di USD113,35 per barel. Sedangkan Brent kontrak Agustus 2022 naik 0,64% di USD110,69 per barel.

West Texas Intermediate (WTI) Juli 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) meningkat 0,51% di USD110,84 per barel, sementara WTI Agustus 2022 tumbuh 0,54% di USD107,75 per barel.



Kenaikan harga minyak dipicu sentimen pembukaan kembali Shanghai, China setelah dua bulan lockdown memicu ekspektasi pemulihan demand. Tak hanya itu, kenaikan juga dipicu permintaan bahan bakar yang cukup kuat di Amerika Serikat.

"Kenaikan harga minyak didukung permintaan yang solid menuju puncak musim mengemudi AS," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes, dilansir Reuters, Senin (23/5/2022).

Diketahui, musim puncak mengemudi di AS dimulai pada akhir pekan Memorial Day atau pada akhir Mei dan berakhir pada peringatan hari buruh nasional pada bulan September. "Kilang biasanya dalam mode ramp-up untuk memberi pasokan mobil-mobil di AS," lanjutnya.

Dolar AS yang lebih lemah juga mengirim minyak lebih tinggi pada hari Senin, karena itu membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Dari daratan China, Beijing berupaya untuk mengangkat lockdown setelah terkunci cukup lama. Sejumlah analis menilai efek pembatasan di China masih dapat dirasakan pasar minyak.

"Penguncian Covid-19 adalah hambatan sementara terhadap permintaan minyak di China, meskipun di tempat lain permintaan bertahan dengan baik," kata analis ANZ dalam sebuah catatan. "Kami memperkirakan aktivitas industri akan meningkat, karena langkah-langkah stimulus dimulai," tambah ANZ.


Dari benua biru, ketidakmampuan Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan akhir tentang pelarangan minyak Rusia untuk invasi ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus", juga membatasi kenaikan harga minyak jauh lebih tinggi.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)