Kinerja Industri BPR Kian Menggeliat, Aset Tembus Rp184 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri bank perkreditan rakyat/syariah ( BPR /BPRS) mencatat pertumbuhan positif di tengah Covid-19. Pada Januari 2022, aset BPR/BPRS mencapai Rp184 triliun atau tumbuh sebesar 8,85%.
Sementara, kredit atau pembiayaan yang disalurkan menyentuh Rp128 triliun atau tumbuh 6,05%. Untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp128 triliun atau tumbuh 10,49%.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Joko Suyanto mengungkap industri BPR-BPRS telah melayani nasabah sebanyak 18 juta rekening, mayoritas nasabah adalah para pelaku UMKM dan masyarakat yang berada di pedesaan.
"Dalam kondisi pandemi, industri BPR/BPRS tetap hadir di tengah masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak dengan program restrukturisasi, mengusulkan untuk menerima subsidi bunga dari pemerintah dan terus melakukan pendampingan, edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM," ungkap Suyanto, Senin (23/5/2022).
Suyanto menambahkan, setiap 21 Mei diperingati sebagai Hari BPR-BPRS Nasional. Momentum ini diperingati untuk meningkatkan keberadaan, kiprah, peran dan manfaat industri BPR-BPRS dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita patut bersyukur karena pandemi mulai landai, aktivitas masyarakat terus meningkat, ekonomi terus menggeliat dan BPR – BPRS mulai bangkit," kata dia.
Dia berharap, momentum Hari BPR – BPRS Nasional memberikan energi positif dan spirit untuk terus berjuang serta berkarya dan melayani masyarakat di tengah beragamnya tantangan yang dihadapi industri.
Tantangan yang dimaksud berupa pandemi yang belum berakhir, pengembangan teknologi yang semakin cepat, persaingan yang semakin ketat. Dia pun meminta insan BPR-BPRS bersama dengan regulator dan pemangku kepantingan berkolaborasi untuk menjawab tantangan tersebut.
Sementara, kredit atau pembiayaan yang disalurkan menyentuh Rp128 triliun atau tumbuh 6,05%. Untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp128 triliun atau tumbuh 10,49%.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Joko Suyanto mengungkap industri BPR-BPRS telah melayani nasabah sebanyak 18 juta rekening, mayoritas nasabah adalah para pelaku UMKM dan masyarakat yang berada di pedesaan.
"Dalam kondisi pandemi, industri BPR/BPRS tetap hadir di tengah masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak dengan program restrukturisasi, mengusulkan untuk menerima subsidi bunga dari pemerintah dan terus melakukan pendampingan, edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM," ungkap Suyanto, Senin (23/5/2022).
Suyanto menambahkan, setiap 21 Mei diperingati sebagai Hari BPR-BPRS Nasional. Momentum ini diperingati untuk meningkatkan keberadaan, kiprah, peran dan manfaat industri BPR-BPRS dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita patut bersyukur karena pandemi mulai landai, aktivitas masyarakat terus meningkat, ekonomi terus menggeliat dan BPR – BPRS mulai bangkit," kata dia.
Dia berharap, momentum Hari BPR – BPRS Nasional memberikan energi positif dan spirit untuk terus berjuang serta berkarya dan melayani masyarakat di tengah beragamnya tantangan yang dihadapi industri.
Baca Juga
Tantangan yang dimaksud berupa pandemi yang belum berakhir, pengembangan teknologi yang semakin cepat, persaingan yang semakin ketat. Dia pun meminta insan BPR-BPRS bersama dengan regulator dan pemangku kepantingan berkolaborasi untuk menjawab tantangan tersebut.
(uka)