Ternyata Tidak Mudah Menjadi Generasi Kedua Crazy Rich, Ini Tantangannya
loading...
A
A
A
Selain itu, beberapa HNWI juga mengalami penurunan harta kekayaan yang diakibatkan oleh berbagai hal. "Menurut data Williams Group Wealth Consultant, kekayaan keluarga mengalami penurunan lebih dari 50% di generasi berikutnya disebabkan perselisihan keluarga (60%), kurangnya persiapan ahli waris (25%), dan penyebab lain seperti pajak dan legal (15%),” bebernya.
Lebih lanjut, terkait potensi pasar, studi Wundurman Thompson juga menyebut bahwa 48% HNWI di Indonesia berusia di bawah 40 tahun.
Guna menangkap peluang tersebut, sambung Rudy, DBS menciptakan produk yang dapat membantu HNWI muda dalam mengelola aset kekayaan serta bisnisnya.
"DBS Treasure Private Client memiliki peran penting sebagai mitra manajemen kekayaanuntuk mendukung nasabah menavigasi kompleksitas pasar agar selalu terdepan," tuturnya.
Selain itu, untuk memaksimalkan persiapkan golongan muda HNWI, DBS juga mengadakan acara networking nasabah bersama komunitas HNWI untuk menjalin koneksi maupun mengeksplorasi bidang baru yang sedang berkembang dan memberikan kesempatan untuk belajar langsung dari pakar yang bersangkutan.
Lihat Juga: Keluarga Kerajaan Termiskin di Eropa dengan Kekayaan 215 Kali Lebih Sedikit dari Raja Charles III
(ind)