Meneropong Pergerakan GoTo di Tengah Kejatuhan Saham Sektor Teknologi

Rabu, 25 Mei 2022 - 22:32 WIB
loading...
Meneropong Pergerakan...
Analis Pasar Modal menilai, koreksi yang terjadi pada saham-saham berbasis teknologi merupakan sesuatu yang wajar. Penurunan saham GoTo yang paling rendah di antara saham-saham teknologi lainnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sejak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ( GoTo ) melakukan IPO, kinerja saham nya ternyata paling solid dibandingkan saham-saham teknologi di dunia. Berdasarkan data transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di bursa saham global, selama periode 11 April 2022-24 Mei 2022, saham GoTo terkoreksi 10,65%. Dalam periode sama, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) anjlok 14,63%.

Di bursa global, berdasarkan data, sejak GoTo IPO pada 11 April - 23 Mei 2022 waktu setempat, saham Grab Holdings Limited (GRAB) turun -19,94%. Sementara Alibaba Group Holding Limited (BABA) melemah 15,74%. Saham Alphabet Inc., atau sebelumnya menggunakan nama Google (GOOG), terkoreksi -16,67%. Lalu Apple Inc. (AAPL) turun -15,86%. Uber Technologies Inc. (UBER) anjlok -25,80%.



Berikutnya saham Amazon.com, Inc. (AMZN) jeblok -30,37%. Mercado Libre, Inc. (MELI) marketplace asal Argentina yang listing di Nasdaq melemah -33,30%. Tesla, Inc. (TSLA) terkoreksi -34,19% dan Netflix, Inc. (NFLX) turun 47,33%.

Analis Pasar Modal, Fendi Susiyanto menilai, koreksi yang terjadi pada saham-saham berbasis teknologi merupakan sesuatu yang wajar. Penurunan saham GoTo yang paling rendah di antara saham-saham teknologi lainnya menggambarkan bahwa kepercayaan investor terhadap saham ini tetap tinggi.

"Saham GoTo memiliki daya tarik tersendiri bagi investor yang memang fokus pada saham-saham berbasis teknologi. Koreksi yang rendah membuktikan bahwa GoTo memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai isu yang menghantam sektor teknologi dalam beberapa waktu terakhir ini," kata Fendi di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Sebagai perusahaan teknologi yang memiliki ekosistem bisnis digital terbesar di Indonesia, GoTo dinilai akan diuntungkan oleh situasi perekonomian domestik yang tumbuh positif. Integrasi dan optimalisasi bisnis antar platform dalam ekosistem GoTo akan mengerek pendapatan dan mendorong penguatan fundamental emiten ini.

"Kuatnya bisnis GoTo sebenarnya bisa dilihat dari semakin tingginya ketergantungan konsumen terhadap tiga layanan mereka karena merupakan kebutuhan sehari-hari. Apakah lewat Gojek, Tokopedia ataupun jasa keuangan yaitu Gopay sebagai bagian dari GoTo Finansial. Inilah yang menjadi daya tarik investor terhadap GoTo, model bisnisnya solid dan saling melengkapi ditengah populasi yang sangat besar," ujarnya.

Ekosistem yang besar dan dominan itulah yang juga menjadi daya tarik banyak konglomerasi bisnis untuk ikut menjadi investor GoTo. Termasuk juga grup Telkom melalui PT Telkomsel. Menurut Fendi, investor Telkomsel di GoTo merupakan investasi strategis yang tidak ditujukan untuk kepentingan jangka pendek. Terutama pada fluktuasi kenaikan harga saham pada saat IPO.

“Investasi Telkom di GoTo karena banyak potensi bisnis yang bisa disinergikan dengan ekosistem digital. Apalagi secara operasional, ekosistem GoTo membutuhkan dukungan bisnis dari Telkom dan Telkomsel sebagai pemain utama industri telekomunikasi Indonesia. Telkom tentunya bukan investor ritel yang setiap saat akan langsung menjual saham investasinya,” kata Fendi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
PHE OSES Kembangkan...
PHE OSES Kembangkan Inovasi Perawatan Sumur, Rasio Ketepatan hingga 100%
Awal Pekan Depan, IHSG...
Awal Pekan Depan, IHSG Diprediksi Konsolidasi di Rentang 6.200-6.300
IHSG Bakal Uji Level...
IHSG Bakal Uji Level Resistance 6.700 di Awal Pekan
Fundamental Kuat, Saham...
Fundamental Kuat, Saham BBRI Diprediksi Bakal Terus Naik
Tingkatkan Keamanan...
Tingkatkan Keamanan Aktivitas Tambang, Freeport Gunakan Teknologi Smart Mining
Kolaborasi Pengembangan...
Kolaborasi Pengembangan AI untuk Tata Kelola Bisnis Berkelanjutan
Setelah Terpuruk, IHSG...
Setelah Terpuruk, IHSG Pekan Depan Berpotensi Rebound
Pertamina Drilling dan...
Pertamina Drilling dan Pertagas Kolaborasi Kembangkan Teknologi Penangkap dan Penyimpan Karbon
8 Sentimen Bayangi Pergerakan...
8 Sentimen Bayangi Pergerakan IHSG Pekan Ini, Berikut Proyeksi Analis
Rekomendasi
Zelensky Gunakan Detektor...
Zelensky Gunakan Detektor Kebohongan untuk Menyelidiki Kebocoran
Menhub Pastikan Arus...
Menhub Pastikan Arus Balik Lebaran Lancar Jelang One Way Nasional
Pangeran William Kirim...
Pangeran William Kirim Pesan Damai ke Harry Lewat Langkah Mengejutkan
Berita Terkini
Bank Raksasa Jerman...
Bank Raksasa Jerman Memperingatkan Kejatuhan Dolar AS, Ini Dasarnya
58 menit yang lalu
Menkeu AS Peringatkan...
Menkeu AS Peringatkan Jangan Ada Aksi Balasan Tarif Trump: Duduk Diam dan Terima Saja
5 jam yang lalu
PLN IP Kerahkan Ribuan...
PLN IP Kerahkan Ribuan Petugas Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
11 jam yang lalu
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
11 jam yang lalu
China Balas Tarif Impor...
China Balas Tarif Impor 34% Semua Barang dari AS, Trump: Mereka Panik!
12 jam yang lalu
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
13 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved