PHK Startup Marak, Gara-gara Strategi Bakar Duit?

Selasa, 31 Mei 2022 - 15:09 WIB
loading...
PHK Startup Marak, Gara-gara Strategi Bakar Duit?
Suntikan modal yang mulai seret membuat startup melakukan rasionalisasi atau PHK. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Praktisi dan konsultan marketing dari Inventure Yuswohady mengatakan, pemutusan hubungan kerja ( PHK ) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan startup belakangan merupakan bentuk rasionalisasi.



Menurutnya, startup merupakan perusahaan yang bisa dibilang tidak natural perkembangannya. Sebab berkembangnya dengan sangat cepat dan mengandalkan suntikan dana investor.

"Namanya sesuatu dipercepat maka risikonya juga besar, makanya perusahaan yang baru ini seperti stratrup, proses membesarnya cepat sekali melalui suntikan dana yang begitu besar," ujarnya kepada MNC Portal, Selasa (31/5/2022).

Pesatnya perkembangan sebuah startup dilakukan dengan berbagai strategi, salah saatunya strategi "bakar duit" melalui berbagai promo. Strategi itu ditempuh untuk mendulang konsumen.

"Sampai bakar duit untuk mengumpulkan customer, jadi itu sebetulnya tidak natural malah terkesan dipaksakan. Tetapi bukan berarti tidak ada yang tidak berasil, karena banyak juga yang sukses," sambungnya.



Yuswohady menjelaskan ketika suntikan dana itu tidak selancar sebelumnya, maka mereka mulai melakukan rasionalisasi, atau bisa dibilang para perusahaan startup ini mulai mencari cara untuk mendapatkan keuntungan operasional.

"Karena sebelumnya mereka orientasinya growth untuk mencapai valuasi, terus nanti IPO, orientasinya banyak seperti itu," kata Yuswohady.

Cara untuk mengumpulkan growth itu salah satunya adalah dengan mengumpulkan customer sebanyak-banyak dengan memberikan banyak promo-promo menarik.

Seperti diketahui fenomena PHK karyawan startup belakangan banyak mencuat, misalnya startup di bidang pendidikan dan keuangan seperti Zenius, dompet digital LinkAja, maupun platform dagang online JD.ID.



Zenius mengumumkan adanya PHK terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Sementara LinkAja mengungkapkan tengah melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski begitu, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)