Konsolidasi SPJM Group, Upaya Integrasikan Diri Lebih Besar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Konsolidasi Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) adalah suatu upaya mengintegrasikan diri ke dalam struktur yang lebih besar, secara lebih produktif dan kreatif.
Hal tersebut dikemukakan Komisaris Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Fachry Ali dalam opening speech pada Rapat Koordinasi dan Silaturahmi yang digelar guna memperkuat konsolidasi dengan seluruh anak dan cucu perusahaan yang berada dalam SPJM Group.
Menurut Fachry, pada kuartal pertama tahun ini, holding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sudah mengumumkan angka revenue yang berhasil dicapai, yang merupakan hasil kerja kolektif.
"Jadi bukan hanya dari kinerja yang dilakukan oleh holding, tetapi juga merupakan bagian integral dari kontribusi perusahaan-perusahaan yang bergabung di dalam holding, termasuk SPJM Group," katanya.
Lanjut dia, integrasi diri secara kreatif dan produktif menimbulkan hasil yang kontruktif bagi PT Pelabuhan Indonesia sebagai holding. Juga bagi PT Pelindo Jasa Maritim sebagai subholding dan juga bagi masing-masing anak perusahaan dan cucu perusahaan.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan pertama yang digelar di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta pada akhir bulan Mei lalu ini, Komut SPJM meminta kepada seluruh dewan komisaris dan direksi anak serta cucu perusahaan SPJM Group yang hadir untuk memberikan dan melekatkan ingatan kolektif bersama dengan saling memperkenalkan diri dan menyampaikan gagasan.
"Pesan saya hanya satu, bahwa konsolidasi yang dilaksanakan bukan hanya merupakan sebuah keharusan struktural, tetapi juga keharusan etis. Karena tanpa kesempatan kita mengonsolidasikan diri maka tidak mungkin kita maju bersama," tukasnya.
Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi dalam sambutannya juga mengatakan, Rapat Koordinasi dan Silaturahmi yang dilakukan adalah pendekatan antar keluarga besar, kemudian keakraban dan ujung-ujungnya nanti diharapkan adanya kekompakan di antara SPJM Group.
“Karena sebenarnya bisnis yang ada di SPJM Group ini saling terkait, antara anak dan cucu perusahaan. Jadi kalau kita belum saling mengenal, kita akan susah untuk melakukan keakraban dan kekompakan, sehingga kita bisa mewujudkan target RKAP yang sudah ditetapkan oleh holding,” ujar Prasetyadi.
Dia menyebutkan, saat ini SPJM Group memiliki 6 anak perusahaan, yakni PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., PT Equiport Inti Indonesia, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pelindo Marine Service, dan 3 cucu perusahaan yaitu, PT Pelindo Energi Logistik, PT Alur Pelayaran Barat Surabaya dan PT Berkah Multi Cargo, dengan tiga streams bisnis yang dikelola.
“Yang pertama mengelola bisnis marine services, kemudian mengelola bisnis equipment lalu yang ketiga mengelola bisnis port services,” sebut Dirut SPJM.
Oleh sebab itu lanjut dia, konsolidasi dan sinergi sangat penting bagi SPJM Group, apalagi streams bisnis masing-masing anak dan cucu perusahaan memang bervariasi.
“Saya atas nama direksi, kemudian komisaris berharap ke depan nanti agar kolaborasi dan sinergi SPJM Group terus ditingkatkan, sehingga kita bisa sama-sama mencapai target yang ditetapkan,” tutup Prasetyadi.
Hal tersebut dikemukakan Komisaris Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Fachry Ali dalam opening speech pada Rapat Koordinasi dan Silaturahmi yang digelar guna memperkuat konsolidasi dengan seluruh anak dan cucu perusahaan yang berada dalam SPJM Group.
Menurut Fachry, pada kuartal pertama tahun ini, holding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sudah mengumumkan angka revenue yang berhasil dicapai, yang merupakan hasil kerja kolektif.
"Jadi bukan hanya dari kinerja yang dilakukan oleh holding, tetapi juga merupakan bagian integral dari kontribusi perusahaan-perusahaan yang bergabung di dalam holding, termasuk SPJM Group," katanya.
Lanjut dia, integrasi diri secara kreatif dan produktif menimbulkan hasil yang kontruktif bagi PT Pelabuhan Indonesia sebagai holding. Juga bagi PT Pelindo Jasa Maritim sebagai subholding dan juga bagi masing-masing anak perusahaan dan cucu perusahaan.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan pertama yang digelar di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta pada akhir bulan Mei lalu ini, Komut SPJM meminta kepada seluruh dewan komisaris dan direksi anak serta cucu perusahaan SPJM Group yang hadir untuk memberikan dan melekatkan ingatan kolektif bersama dengan saling memperkenalkan diri dan menyampaikan gagasan.
"Pesan saya hanya satu, bahwa konsolidasi yang dilaksanakan bukan hanya merupakan sebuah keharusan struktural, tetapi juga keharusan etis. Karena tanpa kesempatan kita mengonsolidasikan diri maka tidak mungkin kita maju bersama," tukasnya.
Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi dalam sambutannya juga mengatakan, Rapat Koordinasi dan Silaturahmi yang dilakukan adalah pendekatan antar keluarga besar, kemudian keakraban dan ujung-ujungnya nanti diharapkan adanya kekompakan di antara SPJM Group.
“Karena sebenarnya bisnis yang ada di SPJM Group ini saling terkait, antara anak dan cucu perusahaan. Jadi kalau kita belum saling mengenal, kita akan susah untuk melakukan keakraban dan kekompakan, sehingga kita bisa mewujudkan target RKAP yang sudah ditetapkan oleh holding,” ujar Prasetyadi.
Dia menyebutkan, saat ini SPJM Group memiliki 6 anak perusahaan, yakni PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., PT Equiport Inti Indonesia, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pelindo Marine Service, dan 3 cucu perusahaan yaitu, PT Pelindo Energi Logistik, PT Alur Pelayaran Barat Surabaya dan PT Berkah Multi Cargo, dengan tiga streams bisnis yang dikelola.
“Yang pertama mengelola bisnis marine services, kemudian mengelola bisnis equipment lalu yang ketiga mengelola bisnis port services,” sebut Dirut SPJM.
Oleh sebab itu lanjut dia, konsolidasi dan sinergi sangat penting bagi SPJM Group, apalagi streams bisnis masing-masing anak dan cucu perusahaan memang bervariasi.
“Saya atas nama direksi, kemudian komisaris berharap ke depan nanti agar kolaborasi dan sinergi SPJM Group terus ditingkatkan, sehingga kita bisa sama-sama mencapai target yang ditetapkan,” tutup Prasetyadi.
(agn)