Dunia Bakal Menghadapi Krisis Pangan dan Kelaparan yang Parah, Zelensky Kasih Peringatan
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memperingatkan, bahwa dunia akan menghadapi ' krisis pangan yang parah', ketika perang Rusia di negaranya berlarut-larut. Hal ini disampaikan Zelensky secara virtual saat berbicara dalam Dialog Shangri-La di Singapura, akhir pekan kemarin.
Zelensky menerangkan, kepada para delegasi bahwa negaranya tidak dapat mengekspor cukup makanan karena blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam, yang mencegah ekspor dikirim ke negara lain.
"Dunia akan menghadapi krisis dan kelaparan pangan yang akut dan parah," ungkapnya kepada 575 delegasi dari 40 negara pada dialog itu.
Ukraina bersama dengan Rusia merupakan, salah satu produsen dan pengekspor gandum terbesar dan bahan pangan penting lainnya seperti biji-bijian dan beberapa jenis minyak nabati.
"(Krisis) pangan menyentuh Asia, Eropa dan Afrika. Rusia telah memblokir Laut Hitam. Harga naik. Rusia melanggar hukum internasional," kata Zelenskyy dalam sesi tanya jawab setelah pidatonya.
Rusia 'Berusaha Membuang' Hukum Internasional
Zelenskyy mengatakan, bahwa perang Rusia terhadap Ukraina adalah ancaman bagi sistem hukum internasional di luar dampak pada negaranya.
Diterangkan juga oleh Zelenskyy bahwa Rusia telah memulai 'kampanye disinformasi' dan menuduh bahwa perangnya terhadap Ukraina adalah "seolah-olah sesuatu tentang NATO ... tentang niat Barat untuk entah bagaimana maju di Eropa."
"Namun pada kenyataannya, perang Rusia melawan Ukraina bukan hanya tentang Eropa, ini tentang hal-hal yang penting secara global," katanya.
"Kepemimpinan Rusia "berusaha untuk membuang" semua pencapaian historis umat manusia, terutama sistem hukum internasional," kata Zelenskyy sembari menyerukan negara-negara lain untuk 'mematahkan kemampuan" Rusia dalam memblokir laut dan kebebasan navigasi.
"Jika tidak ada hukum internasional, dan ikan besar memakan ikan kecil dan ikan kecil memakan udang, kita tidak akan ada," katanya.
Berbicara kepada hadirin dari lokasi yang dirahasiakan di Kyiv, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina "pasti akan memenangkan" perang yang telah dimulai Rusia ini. Dalam pidatonya berdurasi 20 menit, Zelensky kadang-kadang sangat berapi-api, yang ditanggapi oleh para delegasi dengan tepuk tangan meriah.
Dialog keamanan tiga hari itu diadakan untuk pertama kalinya setelah absen selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
Zelensky menerangkan, kepada para delegasi bahwa negaranya tidak dapat mengekspor cukup makanan karena blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam, yang mencegah ekspor dikirim ke negara lain.
"Dunia akan menghadapi krisis dan kelaparan pangan yang akut dan parah," ungkapnya kepada 575 delegasi dari 40 negara pada dialog itu.
Ukraina bersama dengan Rusia merupakan, salah satu produsen dan pengekspor gandum terbesar dan bahan pangan penting lainnya seperti biji-bijian dan beberapa jenis minyak nabati.
"(Krisis) pangan menyentuh Asia, Eropa dan Afrika. Rusia telah memblokir Laut Hitam. Harga naik. Rusia melanggar hukum internasional," kata Zelenskyy dalam sesi tanya jawab setelah pidatonya.
Rusia 'Berusaha Membuang' Hukum Internasional
Zelenskyy mengatakan, bahwa perang Rusia terhadap Ukraina adalah ancaman bagi sistem hukum internasional di luar dampak pada negaranya.
Diterangkan juga oleh Zelenskyy bahwa Rusia telah memulai 'kampanye disinformasi' dan menuduh bahwa perangnya terhadap Ukraina adalah "seolah-olah sesuatu tentang NATO ... tentang niat Barat untuk entah bagaimana maju di Eropa."
"Namun pada kenyataannya, perang Rusia melawan Ukraina bukan hanya tentang Eropa, ini tentang hal-hal yang penting secara global," katanya.
"Kepemimpinan Rusia "berusaha untuk membuang" semua pencapaian historis umat manusia, terutama sistem hukum internasional," kata Zelenskyy sembari menyerukan negara-negara lain untuk 'mematahkan kemampuan" Rusia dalam memblokir laut dan kebebasan navigasi.
"Jika tidak ada hukum internasional, dan ikan besar memakan ikan kecil dan ikan kecil memakan udang, kita tidak akan ada," katanya.
Berbicara kepada hadirin dari lokasi yang dirahasiakan di Kyiv, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina "pasti akan memenangkan" perang yang telah dimulai Rusia ini. Dalam pidatonya berdurasi 20 menit, Zelensky kadang-kadang sangat berapi-api, yang ditanggapi oleh para delegasi dengan tepuk tangan meriah.
Dialog keamanan tiga hari itu diadakan untuk pertama kalinya setelah absen selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
(akr)