Biden Cs Galang Kekuatan, Gempur Investasi China di Negara Berkembang

Senin, 27 Juni 2022 - 17:20 WIB
loading...
Biden Cs Galang Kekuatan, Gempur Investasi China di Negara Berkembang
Pemimpin G7 bertekad menghimpun dana untuk melawan investasi China. FOTO/AP Photo
A A A
KRUN - Pemimpin G7 bertekad untuk menyaingi program investasi Belt and Road China dengan menggalang dana mencapai USD 600 miliar. Penggalangan dana tersebut diharapkan bisa terkumpul dalam lima tahun. Bertemu di Schloss Elmau, Jerman para pemimpin G7 resmi meluncurkan kembali program tersebut dengan nama Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji bahwa AS akan mengatur penyediaan dana senilai USD200 miliar dalam bentuk hibah, dana federal, dan investasi swasta selama lima tahun. Dana itu akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Negara yang dipilih harus sejalan dengan program G7 untuk mengatasi perubahan iklim serta meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender, dan infrastruktur digital.

"Ini bukan bantuan atau amal. Ini adalah investasi yang akan memberikan hasil bagi semua orang. Negara-negara akan melihat manfaat nyata dari bermitra dengan negara-negara demokrasi," ungkap Biden, seperti dikutip Reuters, Senin (27/6/2022).



Biden menegaskan bahwa ratusan miliar dolar sisanya bisa saja datang dari bank pembangunan multilateral, lembaga keuangan pembangunan, dana kekayaan negara dan lainnya. Tak hanya itu, Biden juga menyoroti beberapa proyek kelas kakap salah satunya adalah pengembangan tenaga surya senilai USD 2 miliar di Angola dengan dukungan dari Departemen Perdagangan, Bank Ekspor-Impor AS, perusahaan AS Africa Global Schaffer, dan pengembang proyek AS Sun Africa.

Dengan bantuan G7 dan Uni Eropa, AS juga akan memberikan bantuan teknis sebesar USD 3,3 juta kepada Institut Pasteur de Dakar di Senegal untuk mengembangkan fasilitas manufaktur multi-vaksin fleksibel skala industri. Tujuan akhirnya adalah membuat Senegal mampu menghasilkan vaksin untuk Covid-19 dan penyakit lain secara mandiri.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Eropa siap untuk mengumpulkan €300 miliar selama periode yang sama. Para pemimpin dari Italia, Kanada, dan Jepang juga sudah merancang program pendanaan dan akan mengumumkannya secara terpisah. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak hadir pada pertemuan tersebut, namun keduanya memastikan akan berpartisipasi dalam program investasi global ini.



Program Belt and Road Initiative (BRI) yang dijalankan China merupakan skema investasi global di lebih dari 100 negara serta organisasi internasional. Bidang infrastruktur menjadi fokus utama BRI. Skema investasi China ini pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan pembangunan ekonomi serta konektivitas antara wilayah yang menjadi target investasi.

Sejumlah sektor yang telah merasakan manfaat Belt and Road Initiative antara lain adalah pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, bandara, jembatan, serta pembangkit listrik tenaga batu bara. Hal itu dianggap menjadi kebijakan inti dari kebijakan luar negeri Presiden China Xi Jinping sejak diluncurkan tahun 2013.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1784 seconds (0.1#10.140)