Pegadaian Bantu Dua Desa Binaan di Yogyakarta
loading...
A
A
A
YOGJAKARTA - PT Pegadaian konsisten menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bantuan kepada Desa Binaan di Yogyakarta, diantaranya desa Tawangsari, kabupaten Kulonprogo dan desa Panggungharjo, kabupaten Bantul.
Bantuan diberikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan didampingi oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi, yang meliputi pembangunan rumah produksi komunitas, pendampingan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dan sertifikasi halal, pembangunan gapura Kampoeng Mataraman dan pembangunan Rumah Pilah Sampah.
Sebelumnya, pada tahun 2017 lalu Pegadaian memberikan bantuan melalui program TJSL berupa sarana pengering padi, mesin penanam padi, mesin penggiling padi dan penyediaan ruang penggilingan padi kepada Desa Binaan Tawangsari.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengaku bangga dan senang, karena ternyata, bantuan yang disalurkan oleh Pegadaian 5 tahun, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani untuk menghasilkan beras yang unggul dan berkualitas.
“Saya berharap, kehadiran Pegadaian kembali ke desa ini, dapat menjadi penyambung tali silaturahmi, sekaligus dapat membantu bapak-ibu sekalian untuk semakin mengembangkan desa ini lebih baik lagi kedepannya melalui bantuan yang kami berikan,” ucap Damar.
Sementara Riswinandi mengaku sangat mengapresiasi, karena Pegadaian konsisten melakukan program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk pembangunan yang berkelanjutan seperti yang terlihat di Desa Tawangsari ini.
“Apa yang saya lihat hari ini menjadi bukti nyata, bahwa program TJSL yang dijalankan Pegadaian berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat dalam waktu yang lama. Semoga Pegadaian amanah untuk terus konsisten membantu para pelaku usaha, melalui program-program TJSL yang dijalani oleh perusahaan,” jelas Riswinandi.
Pada kesempatan ini, Pegadaian juga turut memperkenalkan produk pembiayaan yang baru diluncurkan oleh perusahaan, yaitu KUR Syariah Super Mikro. Produk tersebut, diberikan secara simbolis, untuk nasabah yang berada di wilayah kantor area Yogyakarta.
Layanan KUR Syariah Super Mikro dapat diakses di 4.000 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia. Diharapkan, KUR Syariah dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang baru akan memulai, atau mengembangkan usahanya, agar mampu naik kelas dan berdaya saing.
KUR Syariah memiliki marjin atau mu’nah hanya 6 persen per tahun, dengan besaran pinjaman sampai dengan 10 juta rupiah yang bisa membantu para pelaku usaha memperoleh pembiayaan dengan mudah, cepat dan juga aman.
Setelah mengunjungi warga desa binaan di Tawangsari Kulonprogo, selanjutnya rombongan lanjut meninjau desa binaan Pegadaian lainnya yaitu desa Panggungharjo Bantul. Di Panggungharjo, Pegadaian membantu masyarakat dalam pengembangan industri rumah tangga berupa Rumah Produksi Komunitas (RPK) di kampung Mataraman, pengelolaan bank sampah Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (KUPAS) dan kegiatan literasi Jagongan Selapanan. CM
Bantuan diberikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan didampingi oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi, yang meliputi pembangunan rumah produksi komunitas, pendampingan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dan sertifikasi halal, pembangunan gapura Kampoeng Mataraman dan pembangunan Rumah Pilah Sampah.
Sebelumnya, pada tahun 2017 lalu Pegadaian memberikan bantuan melalui program TJSL berupa sarana pengering padi, mesin penanam padi, mesin penggiling padi dan penyediaan ruang penggilingan padi kepada Desa Binaan Tawangsari.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengaku bangga dan senang, karena ternyata, bantuan yang disalurkan oleh Pegadaian 5 tahun, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani untuk menghasilkan beras yang unggul dan berkualitas.
“Saya berharap, kehadiran Pegadaian kembali ke desa ini, dapat menjadi penyambung tali silaturahmi, sekaligus dapat membantu bapak-ibu sekalian untuk semakin mengembangkan desa ini lebih baik lagi kedepannya melalui bantuan yang kami berikan,” ucap Damar.
Sementara Riswinandi mengaku sangat mengapresiasi, karena Pegadaian konsisten melakukan program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk pembangunan yang berkelanjutan seperti yang terlihat di Desa Tawangsari ini.
“Apa yang saya lihat hari ini menjadi bukti nyata, bahwa program TJSL yang dijalankan Pegadaian berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat dalam waktu yang lama. Semoga Pegadaian amanah untuk terus konsisten membantu para pelaku usaha, melalui program-program TJSL yang dijalani oleh perusahaan,” jelas Riswinandi.
Pada kesempatan ini, Pegadaian juga turut memperkenalkan produk pembiayaan yang baru diluncurkan oleh perusahaan, yaitu KUR Syariah Super Mikro. Produk tersebut, diberikan secara simbolis, untuk nasabah yang berada di wilayah kantor area Yogyakarta.
Layanan KUR Syariah Super Mikro dapat diakses di 4.000 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia. Diharapkan, KUR Syariah dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang baru akan memulai, atau mengembangkan usahanya, agar mampu naik kelas dan berdaya saing.
KUR Syariah memiliki marjin atau mu’nah hanya 6 persen per tahun, dengan besaran pinjaman sampai dengan 10 juta rupiah yang bisa membantu para pelaku usaha memperoleh pembiayaan dengan mudah, cepat dan juga aman.
Setelah mengunjungi warga desa binaan di Tawangsari Kulonprogo, selanjutnya rombongan lanjut meninjau desa binaan Pegadaian lainnya yaitu desa Panggungharjo Bantul. Di Panggungharjo, Pegadaian membantu masyarakat dalam pengembangan industri rumah tangga berupa Rumah Produksi Komunitas (RPK) di kampung Mataraman, pengelolaan bank sampah Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (KUPAS) dan kegiatan literasi Jagongan Selapanan. CM
(srf)