Perangi Virus PMK, Kementan Luncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan gerakan disinfeksi nasional guna menekan penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Tanah Air.
"Saya bersama BNPB dan PMI hari ini melepas Gerakan Disinfeksi Nasional untuk pengendalian PMK yang menyerang ternak kita di 19 provinsi yang ada. Kerjasama dengan BNPB, kerja sama dengan PMI dan semua pihak dibutuhkan dalam menghadapi serangan wabah seperti ini," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai acara launching Gerakan Disinfeksi Nasional PMK, dikutip Jumat (1/7/22).
Mentan mengatakan, penanganan wabah PMK yang menyerang ternak khususnya sapi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ternak yang sudah terinfeksi, dengan alat atau barang bahkan bisa menyebar juga melalui udara sehingga lalu lintas dan pemeriksaan ternak harus dilakukan secara ketat.
"Oleh karena itu melalui sinergi lintas kementerian/lembaga bersama seluruh gubernur dan bupati dilapangan kita percaya PMK dapat kita tangani dengan baik," ujarnya.
Lanjutnya, kolaborasi dalam penanganan PMK menjadikan upaya pengendalian lebih cepat dan lebih tanggap dengan langkah luar biasa yang disusun secara bersama di antaranya dengan BNPB, PMI, Kementerian Kesehatan hingga Kementerian Perhubungan.
"Kita berharap BNPB lebih gencar menyebarkan kebutuhan obat-obatan dan vaksin. Insha Allah Kementan dan BNPB berharap sebelum Iduladha, 800.000 dosis vaksin sudah berada didaerah dan sudah disuntikkan per hari secara bertahap di daerah yang sudah kita data," paparnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan siap mendukung langkah Kementan dalam penanganan PMK. Dalam hal ini BNPB diberikan tugas untuk memperkuat upaya Kementan bisa berjalan lebih cepat dilapangan.
"Suatu kehormatan bagi BNPB untuk bisa mendukung upaya Kementan di lapangan dan tugas ini akan kami emban semaksimal mungkin Pak Menteri untuk membantu Kementerian Pertanian menangani PMK," ucapnya.
"Saya bersama BNPB dan PMI hari ini melepas Gerakan Disinfeksi Nasional untuk pengendalian PMK yang menyerang ternak kita di 19 provinsi yang ada. Kerjasama dengan BNPB, kerja sama dengan PMI dan semua pihak dibutuhkan dalam menghadapi serangan wabah seperti ini," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai acara launching Gerakan Disinfeksi Nasional PMK, dikutip Jumat (1/7/22).
Mentan mengatakan, penanganan wabah PMK yang menyerang ternak khususnya sapi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ternak yang sudah terinfeksi, dengan alat atau barang bahkan bisa menyebar juga melalui udara sehingga lalu lintas dan pemeriksaan ternak harus dilakukan secara ketat.
"Oleh karena itu melalui sinergi lintas kementerian/lembaga bersama seluruh gubernur dan bupati dilapangan kita percaya PMK dapat kita tangani dengan baik," ujarnya.
Lanjutnya, kolaborasi dalam penanganan PMK menjadikan upaya pengendalian lebih cepat dan lebih tanggap dengan langkah luar biasa yang disusun secara bersama di antaranya dengan BNPB, PMI, Kementerian Kesehatan hingga Kementerian Perhubungan.
"Kita berharap BNPB lebih gencar menyebarkan kebutuhan obat-obatan dan vaksin. Insha Allah Kementan dan BNPB berharap sebelum Iduladha, 800.000 dosis vaksin sudah berada didaerah dan sudah disuntikkan per hari secara bertahap di daerah yang sudah kita data," paparnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan siap mendukung langkah Kementan dalam penanganan PMK. Dalam hal ini BNPB diberikan tugas untuk memperkuat upaya Kementan bisa berjalan lebih cepat dilapangan.
"Suatu kehormatan bagi BNPB untuk bisa mendukung upaya Kementan di lapangan dan tugas ini akan kami emban semaksimal mungkin Pak Menteri untuk membantu Kementerian Pertanian menangani PMK," ucapnya.