Kolaborasi Menjadikan Wastra Tampil di Panggung Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Kerajinan Nasional ( Dekranas ) terus mendorong kemajuan wastra (kain tradisional) Indonesia termasuk tenun, yang akan diusulkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia di UNESCO. Akselerasi wastra dan UMKM nasional secara terus-menerus, termasuk yang ada di Bali, dilakukan dengan kurasi yang tepat sehingga dapat ditampilkan di panggung internasional.
“Kami ingin menyampaikan bahwa dalam selembar kain terdapat filosofi kehidupan yang sarat makna, terdapat pesan dan cerita serta kandungan nilai kehidupan yang sarat hikmah,” kata Anna Plate, Ketua Bidang Promosi dan Humas Dekranas, di Webinar Digitalk dengan tema “Bersama Dekranas Mendorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui UMKM Kreatif Wastra, dikutip Jumat (1/7/2022).
Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Publik Perekonomian dan Maritim Kominfo mengatakan, wastra merupakan salah satu produk unggulan dari kekayaan budaya Tanah Air. UMKM wastra tenun tersebar di seluruh Bali dan 60% nilai ekspor Bali berasar dari industri termasuk tenun.
"Dengan kolaborasi yang baik dengan Dekranas dan Dekranasda Bali, kita terus berupaya mendorong peningkatan UMKM sebagai soko guru perekonomian nasional,” ujarnya.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Usman Kansong, yang membuka webinar, mengatakan bahwa Kominfo sebagai ex-officio sudah menyosialisasikan dan mempublikasikan gebrakan Dekranas dalam preservasi produk kerajinan budaya nasional termasuk kain wastra atau wastra tenun.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat terus terjaga dan berlangsung dari bulan ini sampai nanti bulan Agustus 2022 ketika Kemkominfo menjadi Campaign Manager untuk Gernas BBI yang berpusat di provinsi Papua,” tuturnya.
Kegiatan seminar ini juga dihadiri oleh Ketua Harian Dekranas Ibu Tito Karnavian, Ketua Pendanaan Dekranas Ibu Elizabeth Thohir dan Ketua Bidang Kemitraan Ibu Juliana Sigit Prabowo.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Koster menyampaikan komitmen Dekranasda Provinsi Bali untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya berupa Kain Endek Bali yang diproduksi oleh penenun di Bali secara handmade. Oleh karenanya perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan dalam proses produksi dan hulu hingga hilir.
"Tetap bertahan dan tetap lestarikan. Walaupun terus melakukan inovasi produk, juga mempertahankan keaslian produk agar tetap ada," tegas Putri Koster.
Sementara itu, Kepala Tim Implementasi KEKDA, Bank Indonesia Bali, Beny Okta Tutuarima menyampaikan Bank Indonesia Provinsi Bali senantiasa memfasilitasi demi onboarding UMKM.
“Pada akhir bulan Mei kemarin, kami membuat kegiatan ‘Karya Kreatif Indonesia’ di Jakarta yang menampilkan seluruh UMKM binaan Bank Indonesia dan alhamdulillah produk wastra Bali mencatatkan penjualan tertinggi kedua,” kata Beny.
Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM), Lana T. Koentjoro, menceritakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Perempuan Indonesia Maju dalam pemberdayaan pelaku UMKM perempuan, di antaranya mengadakan pelatihan-pelatihan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk penguatan kapasitas dan kualitas UMKM.
“Jadi semuanya saling berkolaborasi, kami menyebutnya ‘Pang Pada Payu',” ujar Lana.
Pemilik Batik Trusmi sekaligus anggota Bidang Promosi dan Humas Dekranas, Sally Giovanny, mengatakan sebagai pengusaha tidak hanya strategi yang harus dibangun, tetapi juga cara membangun product identity agar dikenal khalayak luas.
"Ciri khas suatu produk sangat penting. Kuncinya adalah authentic dan harus konsisten,” ungkap Sally.
“Kami ingin menyampaikan bahwa dalam selembar kain terdapat filosofi kehidupan yang sarat makna, terdapat pesan dan cerita serta kandungan nilai kehidupan yang sarat hikmah,” kata Anna Plate, Ketua Bidang Promosi dan Humas Dekranas, di Webinar Digitalk dengan tema “Bersama Dekranas Mendorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui UMKM Kreatif Wastra, dikutip Jumat (1/7/2022).
Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Publik Perekonomian dan Maritim Kominfo mengatakan, wastra merupakan salah satu produk unggulan dari kekayaan budaya Tanah Air. UMKM wastra tenun tersebar di seluruh Bali dan 60% nilai ekspor Bali berasar dari industri termasuk tenun.
"Dengan kolaborasi yang baik dengan Dekranas dan Dekranasda Bali, kita terus berupaya mendorong peningkatan UMKM sebagai soko guru perekonomian nasional,” ujarnya.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Usman Kansong, yang membuka webinar, mengatakan bahwa Kominfo sebagai ex-officio sudah menyosialisasikan dan mempublikasikan gebrakan Dekranas dalam preservasi produk kerajinan budaya nasional termasuk kain wastra atau wastra tenun.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat terus terjaga dan berlangsung dari bulan ini sampai nanti bulan Agustus 2022 ketika Kemkominfo menjadi Campaign Manager untuk Gernas BBI yang berpusat di provinsi Papua,” tuturnya.
Kegiatan seminar ini juga dihadiri oleh Ketua Harian Dekranas Ibu Tito Karnavian, Ketua Pendanaan Dekranas Ibu Elizabeth Thohir dan Ketua Bidang Kemitraan Ibu Juliana Sigit Prabowo.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Koster menyampaikan komitmen Dekranasda Provinsi Bali untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya berupa Kain Endek Bali yang diproduksi oleh penenun di Bali secara handmade. Oleh karenanya perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan dalam proses produksi dan hulu hingga hilir.
"Tetap bertahan dan tetap lestarikan. Walaupun terus melakukan inovasi produk, juga mempertahankan keaslian produk agar tetap ada," tegas Putri Koster.
Sementara itu, Kepala Tim Implementasi KEKDA, Bank Indonesia Bali, Beny Okta Tutuarima menyampaikan Bank Indonesia Provinsi Bali senantiasa memfasilitasi demi onboarding UMKM.
“Pada akhir bulan Mei kemarin, kami membuat kegiatan ‘Karya Kreatif Indonesia’ di Jakarta yang menampilkan seluruh UMKM binaan Bank Indonesia dan alhamdulillah produk wastra Bali mencatatkan penjualan tertinggi kedua,” kata Beny.
Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM), Lana T. Koentjoro, menceritakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Perempuan Indonesia Maju dalam pemberdayaan pelaku UMKM perempuan, di antaranya mengadakan pelatihan-pelatihan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk penguatan kapasitas dan kualitas UMKM.
“Jadi semuanya saling berkolaborasi, kami menyebutnya ‘Pang Pada Payu',” ujar Lana.
Pemilik Batik Trusmi sekaligus anggota Bidang Promosi dan Humas Dekranas, Sally Giovanny, mengatakan sebagai pengusaha tidak hanya strategi yang harus dibangun, tetapi juga cara membangun product identity agar dikenal khalayak luas.
"Ciri khas suatu produk sangat penting. Kuncinya adalah authentic dan harus konsisten,” ungkap Sally.
(uka)