Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq Menguat

Rabu, 06 Juli 2022 - 07:02 WIB
loading...
Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq Menguat
Wall Street ditutup bervariasi dengan S&P 500 berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa (5/7/2022), waktu setempat. Saat investor tetap fokus pada lintasan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street ditutup bervariasi dengan S&P 500 berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa (5/7/2022), waktu setempat. Hal itu karena investor tetap fokus pada lintasan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) , membuat Nasdaq yang padat teknologi ditutup lebih tinggi sementara Dow Jones tergelincir.



Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 129,44 poin, atau 0,42%, menjadi 30.967,82, S&P 500 (.SPX) naik 6,06 poin, atau 0,16%, menjadi 3.831,39 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 194,39 poin, atau 1,75%, menjadi 11.322,24.

Bursa Saham AS telah berada di bawah tekanan jual tanpa henti tahun ini, dengan indeks acuan S&P 500 (.SPX) mencatat penurunan persentase semester pertama yang paling tajam sejak 1970, karena Federal Reserve menjauh dari kebijakan uang mudah dengan menaikkan biaya pinjaman.

Investor menunggu risalah dari pertemuan Fed pada bulan Juni pada hari Rabu karena mereka bersiap untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada akhir bulan.

Pelaku pasar juga mencermati data ekonomi, termasuk laporan nonfarm payrolls Juni yang diperkirakan bakal dirilis pada hari Jumat, dan komentar perusahaan memberikan isyarat tanda-tanda puncak inflasi dan pendinginan pertumbuhan ekonomi, dengan musim pendapatan lainnya sudah dekat.

Data menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei, mencerminkan bahwa permintaan untuk produk tetap kuat bahkan ketika The Fed berusaha untuk mendinginkan ekonomi.

Secara terpisah, pertumbuhan bisnis di seluruh zona euro melambat lebih lanjut pada bulan Juni dan harga gas alam Eropa melonjak lagi, menyalakan kembali kekhawatiran resesi di blok tersebut.

"Risiko resesi langsung tidak nol dan kemungkinan tumbuh pada titik ini bahwa resesi dapat muncul nanti - tahun ini, atau bahkan mungkin hingga awal 2023," kata Bill Northey, direktur investasi senior di US Bank Wealth Management di Minneapolis.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)