Menteri Teten: Stimulus Lewat Perbankan untuk Menghindari Moral Hazard
loading...
A
A
A
(
)
Selanjutnya, ia mendorong pula perbaikan data base UMKM untuk berbagai kepentingan dan akurasi kebijakan. Saat ini ia menambahkan program pemberdayaan UMKM tersebar di 18 kementerian dan 49 lembaga namun belum ada strategi nasional UMKM sebagai acuan dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Di sisi lain sistem pembiayaan UMKM juga belum efektif, sehingga pemerintah pun menyediakan berbagai skema pembiayaan mulai dari KUR, PNM, UMI, hingga dana bergulir melalui koperasi dengan suku bunga yang murah.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Rimba Rachman mengatakan dalam upaya mendorong digitalisasi UMKM diketahui bahwa selama ini program digitalisasi UMKM tingkat kesuksesannya baru berkisar 4-10 persen.
“Kami kemudian mengembangkan salah satunya program Kakak Asuh UMKM (KAU) yang telah sukses secara digital mengangkat beberapa adik asuh untuk didampingi,” katanya.
Pihaknya juga siap memfasilitasi UMKM yang telah go digital saat kebanjiran order termasuk untuk scale up dari sisi perkuatan modal melalui KUR. “Kami juga akan fasilitasi pasokan karena ada kecenderungan kebanjiran order saat UMKM masuk pasar online,” katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga membantu salah satunya warung offline melalui program belanja di warung tetangga agar pedagang dapat bahan pasokan rutin selama pandemi misalnya bahan pangan langsung dari petani.
Selanjutnya, ia mendorong pula perbaikan data base UMKM untuk berbagai kepentingan dan akurasi kebijakan. Saat ini ia menambahkan program pemberdayaan UMKM tersebar di 18 kementerian dan 49 lembaga namun belum ada strategi nasional UMKM sebagai acuan dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Di sisi lain sistem pembiayaan UMKM juga belum efektif, sehingga pemerintah pun menyediakan berbagai skema pembiayaan mulai dari KUR, PNM, UMI, hingga dana bergulir melalui koperasi dengan suku bunga yang murah.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Rimba Rachman mengatakan dalam upaya mendorong digitalisasi UMKM diketahui bahwa selama ini program digitalisasi UMKM tingkat kesuksesannya baru berkisar 4-10 persen.
“Kami kemudian mengembangkan salah satunya program Kakak Asuh UMKM (KAU) yang telah sukses secara digital mengangkat beberapa adik asuh untuk didampingi,” katanya.
Pihaknya juga siap memfasilitasi UMKM yang telah go digital saat kebanjiran order termasuk untuk scale up dari sisi perkuatan modal melalui KUR. “Kami juga akan fasilitasi pasokan karena ada kecenderungan kebanjiran order saat UMKM masuk pasar online,” katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga membantu salah satunya warung offline melalui program belanja di warung tetangga agar pedagang dapat bahan pasokan rutin selama pandemi misalnya bahan pangan langsung dari petani.
(akr)