Mengenang Abenomics: Misi Shinzo Abe Menghidupkan Kembali Ekonomi Jepang
loading...
A
A
A
OSAKA - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe yang tewas ditembak pada Jumat kemarin, dikenal lewat misinya yang ingin mengubah ekonomi Negeri Matahari Terbit -julukan Jepang -. Kebijakan paling terkenal pada masa jabatannya adalah "Abenomics", program ekonomi yang menyandang namanya.
Meskipun rakitan langkah-langkah stimulus dan reformasi besar memang menghidupkan kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia itu, namun upaya Shinzo Abe gagal memenuhi harapan.
Abe mulai menjabat pada tahun 2012 pada saat Jepang berada dalam resesi dan Abenomics dipandang membantu kembali ke pertumbuhan selama masa jabatan pertamanya. Namun, upayanya untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang menghadapi tantangan besar ketika negara itu mengalami resesi pada tahun 2020.
Terjadi perlambatan lainnya, hingga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pendekatan ekonomi yang dilakukan Abe.
Apa Itu Abenomics?
Program ekonomi gagasan Abe ini adalah serangkaian kebijakan yang ia perkenalkan dari tahun 2012. Rencananya adalah untuk memulai ekonomi Jepang dari stagnasi dua dekade degan menggunakan apa yang disebutnya sebagai tiga "panah" Abenomics:
1. Kebijakan moneter: Kebijakan moneter Jepang dalam bentuk suku bunga negatif untuk jangka pendek diberlakukan agar membuatnya lebih murah bagi konsumen dan perusahaan untuk meminjam uang dan membelanjakan.
2. Stimulus fiskal: Memompa uang ke dalam perekonomian, yang berarti pemerintah menghabiskan lebih banyak uang untuk hal-hal seperti infrastruktur, atau memberikan insentif keuangan kepada perusahaan seperti keringanan pajak.
3. Reformasi struktural: Reformasi perusahaan, menambahkan lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja, liberalisasi tenaga kerja, dan memungkinkan lebih banyak migran masuk ke dunia kerja untuk membantu meringankan tekanan tenaga kerja dan menambah pertumbuhan ekonomi.
Meskipun rakitan langkah-langkah stimulus dan reformasi besar memang menghidupkan kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia itu, namun upaya Shinzo Abe gagal memenuhi harapan.
Abe mulai menjabat pada tahun 2012 pada saat Jepang berada dalam resesi dan Abenomics dipandang membantu kembali ke pertumbuhan selama masa jabatan pertamanya. Namun, upayanya untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang menghadapi tantangan besar ketika negara itu mengalami resesi pada tahun 2020.
Terjadi perlambatan lainnya, hingga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pendekatan ekonomi yang dilakukan Abe.
Apa Itu Abenomics?
Program ekonomi gagasan Abe ini adalah serangkaian kebijakan yang ia perkenalkan dari tahun 2012. Rencananya adalah untuk memulai ekonomi Jepang dari stagnasi dua dekade degan menggunakan apa yang disebutnya sebagai tiga "panah" Abenomics:
1. Kebijakan moneter: Kebijakan moneter Jepang dalam bentuk suku bunga negatif untuk jangka pendek diberlakukan agar membuatnya lebih murah bagi konsumen dan perusahaan untuk meminjam uang dan membelanjakan.
2. Stimulus fiskal: Memompa uang ke dalam perekonomian, yang berarti pemerintah menghabiskan lebih banyak uang untuk hal-hal seperti infrastruktur, atau memberikan insentif keuangan kepada perusahaan seperti keringanan pajak.
3. Reformasi struktural: Reformasi perusahaan, menambahkan lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja, liberalisasi tenaga kerja, dan memungkinkan lebih banyak migran masuk ke dunia kerja untuk membantu meringankan tekanan tenaga kerja dan menambah pertumbuhan ekonomi.