Ancaman Inflasi AS Makin Ngeri, Wall Street Dibuat Rontok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka jatuh pada perdagangan hari ini, Rabu (13/7/2022), setelah rilis inflasi Amerika Serikat bulan Juni 2022 sebesar 9,1%. Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,96% di 30.684,18, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah 1,41% di 3.765,40, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) merosot 1,80%, menjadi 11.060,07.
Tiga saham top gainers di S&P 500, yakni Twitter Inc sebesar 4,73%, Cottera Energy 2,32%, dan Clorox 2,05%. Sedangkan top losers antara lain Delta Air Lines turun 7,18% dan Caesars merosot 5,42%. Lima saham yang paling aktif ditransaksikan, yakni Apple, Twitter Inc, American Airlines, AMD, dan NVIDIA.
Biro Statistik AS baru saja mengumumkan indeks harga konsumen(consumer price index/CPI) mengalami inflasi sebesar 9,1% (yoy) di bulan Juni 2022. Nilai tersebut meningkat dari bulan Mei sebesar 8,6%, yang tertinggi selama lebih dari 4 dekade.
Kenaikan inflasi turut serta melambungkan imbal hasil atau yield treasuri AS.
"Inflasi yang lebih tinggi akan memperjelas Federal Reserve (The Fed) harus menaikkan suku bunga," kata Analis Investasi, Aspiriant, Dave Grecsek, dilansir Reuters, Rabu (13/7/2022).
Pasar saat ini memperkirakan peluang naiknya suku bunga sebesar 100 basis poin dari The Fed pada akhir bulan ini. Ketika bank sentral bergerak secara agresif demi mengatasi inflasi, maka kekhawatiran di pasar modal meningkat, dan memicu aksi jual di Wall Street.
Baca Juga: Jenderal Purnawirawan Ini Sebut Decoder CCTV di Pos Satpam Dekat Rumah Irjen Ferdy Sambo Diganti Polisi
"Rencana The Fed sudah cukup jelas. Mereka akan terus menaikkan suku bunga jangka pendek dengan cepat. Jika kita melihat beberapa bulan lagi inflasi lebih besar dari yang diharapkan, maka mungkin saja itu bisa mengubah arah The Fed," tandas Dave.
Tiga saham top gainers di S&P 500, yakni Twitter Inc sebesar 4,73%, Cottera Energy 2,32%, dan Clorox 2,05%. Sedangkan top losers antara lain Delta Air Lines turun 7,18% dan Caesars merosot 5,42%. Lima saham yang paling aktif ditransaksikan, yakni Apple, Twitter Inc, American Airlines, AMD, dan NVIDIA.
Biro Statistik AS baru saja mengumumkan indeks harga konsumen(consumer price index/CPI) mengalami inflasi sebesar 9,1% (yoy) di bulan Juni 2022. Nilai tersebut meningkat dari bulan Mei sebesar 8,6%, yang tertinggi selama lebih dari 4 dekade.
Kenaikan inflasi turut serta melambungkan imbal hasil atau yield treasuri AS.
"Inflasi yang lebih tinggi akan memperjelas Federal Reserve (The Fed) harus menaikkan suku bunga," kata Analis Investasi, Aspiriant, Dave Grecsek, dilansir Reuters, Rabu (13/7/2022).
Pasar saat ini memperkirakan peluang naiknya suku bunga sebesar 100 basis poin dari The Fed pada akhir bulan ini. Ketika bank sentral bergerak secara agresif demi mengatasi inflasi, maka kekhawatiran di pasar modal meningkat, dan memicu aksi jual di Wall Street.
Baca Juga: Jenderal Purnawirawan Ini Sebut Decoder CCTV di Pos Satpam Dekat Rumah Irjen Ferdy Sambo Diganti Polisi
"Rencana The Fed sudah cukup jelas. Mereka akan terus menaikkan suku bunga jangka pendek dengan cepat. Jika kita melihat beberapa bulan lagi inflasi lebih besar dari yang diharapkan, maka mungkin saja itu bisa mengubah arah The Fed," tandas Dave.
(uka)