Pandemi Bikin Transaksi Digital BRI Meroket, Total Nilainya Rp482 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 ternyata menjadi berkah bagi dunia perbankan, khususnya dalam transaksi digital. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI misalnya, mencatat ada enam juta transaksi per hari selama masa pandemi. ( Baca:UMKM Terkoneksi Digital Lebih Mampu Bertahan Hadapi Krisis )
Executive Vice President Digital Center of Excellence Division BRI Kaspar Situmorang mengatakan, banyaknya transaksi digital yang dilakukan saat pandemi karena orang mengandalkan teknologi untuk berbagai aktivitasnya. Menurut dia, BRI beruntung karena sebelum ada pandemi, sudah bertransformasi secara digital sejak 2017.
"Di masa pandemi ini kita ada enam juta transaksi rata-rata per hari. Nilainya sekitar Rp482 triliun per Mei kita bukukan secara volume. Jadi luar biasa hikmahnya bagi kami di perbankan dan kami sudah persiapkan juga," kata dia dalam diskusi Indonesia Muda Club yang diadakan Kementerian BUMN secara virtual, Jumat (26/6/2020).
Kaspar menjelaskan, untuk pembayaran digital naik 30%, begitupun pinjaman digital juga ikut naik 30%. Musababnya, digital landing di masa pandemi banyak dicari konsumen karena masyarakat tidak boleh keluar rumah. Selain itu, BRI juga sudah mempercepat proses pengajuan pinjaman dari yang sebelumnya dua minggu, menjadi dua jam. Malah, saat ini hanya cukup dua menit.
Untuk mengajukan pinjaman, kata Kaspar, nasabah hanya perlu scan foto dan scan KTP saja. Jika pinjaman disetujui, dalam waktu dua menit sudah bisa dicairkan.
Executive Vice President Digital Center of Excellence Division BRI Kaspar Situmorang mengatakan, banyaknya transaksi digital yang dilakukan saat pandemi karena orang mengandalkan teknologi untuk berbagai aktivitasnya. Menurut dia, BRI beruntung karena sebelum ada pandemi, sudah bertransformasi secara digital sejak 2017.
"Di masa pandemi ini kita ada enam juta transaksi rata-rata per hari. Nilainya sekitar Rp482 triliun per Mei kita bukukan secara volume. Jadi luar biasa hikmahnya bagi kami di perbankan dan kami sudah persiapkan juga," kata dia dalam diskusi Indonesia Muda Club yang diadakan Kementerian BUMN secara virtual, Jumat (26/6/2020).
Kaspar menjelaskan, untuk pembayaran digital naik 30%, begitupun pinjaman digital juga ikut naik 30%. Musababnya, digital landing di masa pandemi banyak dicari konsumen karena masyarakat tidak boleh keluar rumah. Selain itu, BRI juga sudah mempercepat proses pengajuan pinjaman dari yang sebelumnya dua minggu, menjadi dua jam. Malah, saat ini hanya cukup dua menit.
Untuk mengajukan pinjaman, kata Kaspar, nasabah hanya perlu scan foto dan scan KTP saja. Jika pinjaman disetujui, dalam waktu dua menit sudah bisa dicairkan.
(uka)