Belum Tersedia, Pedagang Pasar di Indonesia Timur Menanti Pasokan Minyakita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pedagang pasar di wilayah timur Indonesia sedang menantikan pasokan minyak goreng kemasan sederhana Minyakita yang dijanjikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) .
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengatakan, saat ini keberadaan minyak goreng rakyat merek Minyakita yang diproduksi oleh Kemendag itu belum menyentuh pedagang-pedagang pasar di luar Pulau Jawa.
"Khususnya di wilayah Indonesia Timur, Minyakita belum sampai ke pedagang. Bahkan di pulau Jawa sendiri jarang ditemui di pasar-pasar tradisional. Kalaupun ada, jumlahnya tidak banyak," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (28/7/2022).
Dia berharap, pemerintah bisa memperluas distribusi minyak goreng curah rakyat bermerek itu dan memaksimalkan barang kebutuhan pokok tersebut sampai di tangan pedagang pasar rakyat. Apalagi, saat ini produsen Minyakita sudah bertambah menjadi 79 perusahaan.
"Pelibatan pedagang pasar rakyat dalam penjualan minyak goreng dan komoditi penting lainnya terutama produk minyak goreng rakyat Minyakita harus diperluas. Sehingga, akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan program Bapak Presiden," paparnya.
Di samping itu, dia mengapresiasi upaya Kemendag dalam menurunkan harga minyak goreng melambung sejak tahun lalu.
"Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan produk Minyakita dengan harga Rp14.000 per liter di pasaran, tapi memang jumlahnya terbatas. Ini adalah solusi dari pemerintah untuk membantu masalah distribusi dan memberi masyarakat pilihan dalam membeli minyak goreng," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyampaikan, pemerintah akan memprioritaskan pendistribusian Minyakita ke wilayah Indonesia Timur terlebih dahulu. Saat ini terang dia, proses produksi tengah berjalan.
"Soal Minyakita ini lagi kita produksi, kita mau menuju yang jauh dulu (wilayah Indonesia Timur). Kalau di sini kan curah bisa, Jawa ini kan curah bisa, sudah ada tangki-tangkinya. Sementara Maluku enggak ada minyak curah, jadi kalau ada Minyakita , yang jauh-jauh dulu, kasian," terang Mendag Zulhas, Jumat (22/7/2022).
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengatakan, saat ini keberadaan minyak goreng rakyat merek Minyakita yang diproduksi oleh Kemendag itu belum menyentuh pedagang-pedagang pasar di luar Pulau Jawa.
"Khususnya di wilayah Indonesia Timur, Minyakita belum sampai ke pedagang. Bahkan di pulau Jawa sendiri jarang ditemui di pasar-pasar tradisional. Kalaupun ada, jumlahnya tidak banyak," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (28/7/2022).
Dia berharap, pemerintah bisa memperluas distribusi minyak goreng curah rakyat bermerek itu dan memaksimalkan barang kebutuhan pokok tersebut sampai di tangan pedagang pasar rakyat. Apalagi, saat ini produsen Minyakita sudah bertambah menjadi 79 perusahaan.
"Pelibatan pedagang pasar rakyat dalam penjualan minyak goreng dan komoditi penting lainnya terutama produk minyak goreng rakyat Minyakita harus diperluas. Sehingga, akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan program Bapak Presiden," paparnya.
Di samping itu, dia mengapresiasi upaya Kemendag dalam menurunkan harga minyak goreng melambung sejak tahun lalu.
"Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan produk Minyakita dengan harga Rp14.000 per liter di pasaran, tapi memang jumlahnya terbatas. Ini adalah solusi dari pemerintah untuk membantu masalah distribusi dan memberi masyarakat pilihan dalam membeli minyak goreng," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyampaikan, pemerintah akan memprioritaskan pendistribusian Minyakita ke wilayah Indonesia Timur terlebih dahulu. Saat ini terang dia, proses produksi tengah berjalan.
"Soal Minyakita ini lagi kita produksi, kita mau menuju yang jauh dulu (wilayah Indonesia Timur). Kalau di sini kan curah bisa, Jawa ini kan curah bisa, sudah ada tangki-tangkinya. Sementara Maluku enggak ada minyak curah, jadi kalau ada Minyakita , yang jauh-jauh dulu, kasian," terang Mendag Zulhas, Jumat (22/7/2022).
(ind)