Negara Baltik Ini Kena Hukuman Gazprom Rusia, Aliran Gas Berhenti
loading...
A
A
A
MOSKOW - Perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom menangguhkan pasokan gas ke Latvia , dengan mengatakan negara Baltik itu telah melanggar ketentuan pembeliannya.
"Hari ini, Gazprom menangguhkan pasokan gasnya ke Latvia ... karena pelanggaran kondisi pembelian," kata pihak perusahaan Rusia itu di Twitter, tanpa merinci pelanggaran seperti apa yang diduga dilanggar oleh negara Baltik itu hingga dihukum dengan penarikan gas.
Pengumuman itu datang satu hari setelah operator Latvia, Latvijas Gaze mengatakan, bakal terus membeli gas Rusia melalui perantara, tetapi tidak menyebutkan nama penyedianya. Perusahaan menerangkan, tidak akan membeli gas langsung dari Gazprom, dan akan membayar dalam euro daripada Rubel.
Pada tahun 2021, sekitar 90% gas yang dibeli oleh Latvia berasal dari Rusia, demikian yang dilaporkan surat kabar Rusia Kommersant pada pertengahan Juli. Pada Juni, Perdana Menteri (PM) Latvia, Krisjanis Karins mengutarakan, bahwa negaranya tidak berniat untuk melanjutkan impor.
Ia juga menambahkan, bakal berencana melarang pembelian gas Rusia mulai 2023.
Aliran Nord Stream 1
Sebagai informasi, Gazprom telah memangkas pengiriman gas ke Eropa pada tengah pekan kemarin melalui pipa Nord Stream. Pada awal pekan, perusahaan yang dikelola negara Rusia mengumumkan bahwa mereka akan mencekik pasokan hingga 33 juta meter kubik sehari, atau sekitar 20% dari kapasitasnya.
Mengutip pernyataan Gazprom, Perusahaan Rusia itu menyebutkan penghentian operasi terpaksa dilakukan karena alasan teknis. Dimana ada perbaikan berkala pada salah satu dari dua turbin yang digunakan pada pipa Nord Stream 1.
Pemotongan pengiriman gas disampaikan sesaat setelah Gazprom melanjutkan aliran gas melalui Nord Stream 1 pada 21 Juli. Setelah sebelumnya istirahat selama 10 hari karena pemeliharaan, meskipun hanya 40% dari kapasitas pipa.
"Hari ini, Gazprom menangguhkan pasokan gasnya ke Latvia ... karena pelanggaran kondisi pembelian," kata pihak perusahaan Rusia itu di Twitter, tanpa merinci pelanggaran seperti apa yang diduga dilanggar oleh negara Baltik itu hingga dihukum dengan penarikan gas.
Pengumuman itu datang satu hari setelah operator Latvia, Latvijas Gaze mengatakan, bakal terus membeli gas Rusia melalui perantara, tetapi tidak menyebutkan nama penyedianya. Perusahaan menerangkan, tidak akan membeli gas langsung dari Gazprom, dan akan membayar dalam euro daripada Rubel.
Pada tahun 2021, sekitar 90% gas yang dibeli oleh Latvia berasal dari Rusia, demikian yang dilaporkan surat kabar Rusia Kommersant pada pertengahan Juli. Pada Juni, Perdana Menteri (PM) Latvia, Krisjanis Karins mengutarakan, bahwa negaranya tidak berniat untuk melanjutkan impor.
Ia juga menambahkan, bakal berencana melarang pembelian gas Rusia mulai 2023.
Aliran Nord Stream 1
Sebagai informasi, Gazprom telah memangkas pengiriman gas ke Eropa pada tengah pekan kemarin melalui pipa Nord Stream. Pada awal pekan, perusahaan yang dikelola negara Rusia mengumumkan bahwa mereka akan mencekik pasokan hingga 33 juta meter kubik sehari, atau sekitar 20% dari kapasitasnya.
Mengutip pernyataan Gazprom, Perusahaan Rusia itu menyebutkan penghentian operasi terpaksa dilakukan karena alasan teknis. Dimana ada perbaikan berkala pada salah satu dari dua turbin yang digunakan pada pipa Nord Stream 1.
Pemotongan pengiriman gas disampaikan sesaat setelah Gazprom melanjutkan aliran gas melalui Nord Stream 1 pada 21 Juli. Setelah sebelumnya istirahat selama 10 hari karena pemeliharaan, meskipun hanya 40% dari kapasitas pipa.