Mitratel Kembali Akuisisi 6.000 Menara Telekomunikasi Telkomsel
loading...
A
A
A
"Demi memperkuat competitive advantages perusahaan dan meningkatkan value creation bagi stakeholder," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menilai, pengalihan 6.000 menara telekomunikasi ini dapat menjadi modal utama untuk market expansion dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia.
"Menambah alat produksi Mitratel dan menegaskan Mitratel sebagai perusahaan Tower Provider terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.
Sebagai bagian dari perjanjian, Mitratel akan menerapkan layanan IoT dan Data Analytic Telkomsel untuk menyediakan manajemen operasional menara telekomunikasi secara real time dan optimalisasi konsumsi daya secara proaktif.
Kemitraan ini diharapkan dapat lebih berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan dampak yang ditimbulkan. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Telkomsel terhadap inisiatif Environment, Social and Governance (ESG).
Lebih lanjut, Teddy Hartoko menyampaikan sejalan dengan visi dan misi Mitratel menjadi Digital Infrastruktur Company terdepan yang selalu mendukung customer dan bisnis partnernya dalam memperkuat dan memperluas layanannya, Mitratel telah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi.
Mulai dari menara, fiber optic, dan power to tower yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa, yang akan memberikan kemudahan bagi operator-operator telekomunikasi maupun non operator untuk memanfaatkan solusi terlengkap dan terintegrasi yang telah dimiliki oleh Mitratel.
Sebanyak 6.000 menara yang diakuisisi oleh Mitratel berada di lokasi-lokasi strategis yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung percepatan penambahan potensi kolokasi dan pengembangan Tower Related Business.
Hal ini didukung dengan posisi Telkomsel sebagai penyewa utama jangka panjang dan memiliki potensi kolokasi yang tinggi dari operator-operator telekomunikasi lainnya. Kesepakatan ini diyakini memberikan manfaat bagi pertumbuhan bisnis menara Mitratel yang berkelanjutan di atas rata-rata industri dan memastikan menjadi Leading Sustainable Growth.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menilai, pengalihan 6.000 menara telekomunikasi ini dapat menjadi modal utama untuk market expansion dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia.
"Menambah alat produksi Mitratel dan menegaskan Mitratel sebagai perusahaan Tower Provider terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.
Sebagai bagian dari perjanjian, Mitratel akan menerapkan layanan IoT dan Data Analytic Telkomsel untuk menyediakan manajemen operasional menara telekomunikasi secara real time dan optimalisasi konsumsi daya secara proaktif.
Kemitraan ini diharapkan dapat lebih berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan dampak yang ditimbulkan. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Telkomsel terhadap inisiatif Environment, Social and Governance (ESG).
Lebih lanjut, Teddy Hartoko menyampaikan sejalan dengan visi dan misi Mitratel menjadi Digital Infrastruktur Company terdepan yang selalu mendukung customer dan bisnis partnernya dalam memperkuat dan memperluas layanannya, Mitratel telah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi.
Mulai dari menara, fiber optic, dan power to tower yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa, yang akan memberikan kemudahan bagi operator-operator telekomunikasi maupun non operator untuk memanfaatkan solusi terlengkap dan terintegrasi yang telah dimiliki oleh Mitratel.
Sebanyak 6.000 menara yang diakuisisi oleh Mitratel berada di lokasi-lokasi strategis yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung percepatan penambahan potensi kolokasi dan pengembangan Tower Related Business.
Hal ini didukung dengan posisi Telkomsel sebagai penyewa utama jangka panjang dan memiliki potensi kolokasi yang tinggi dari operator-operator telekomunikasi lainnya. Kesepakatan ini diyakini memberikan manfaat bagi pertumbuhan bisnis menara Mitratel yang berkelanjutan di atas rata-rata industri dan memastikan menjadi Leading Sustainable Growth.