Nyalinya Gede, Miliarder Rusia Ini Berani Mengkritik Keras Putin

Kamis, 11 Agustus 2022 - 07:54 WIB
loading...
A A A
Penjara yang Tak Terelakkan

Ini adalah situasi yang dialami langsung oleh Mints, setelah pertama kali berbicara di depan umum menentang kebijakan Presiden Putin pada tahun 2014 setelah Krimea dianeksasi dari Ukraina.

Mints merasa dia perlu meninggalkan Rusia pada tahun 2015 ke Inggris "dalam konteks meningkatnya tindakan keras terhadap oposisi politik", ketika Boris Nemtsov ditembak mati pada tahun itu.

Nemtsov adalah musuh sengit Presiden Putin. Pembunuhannya pada 2015 adalah pembunuhan politik dengan profil tertinggi sejak Putin berkuasa. Pihak berwenang menyangkal keterlibatan apapun.

Dua tahun kemudian, mantan perusahaan investasi Mints O1 Group "menemukan dirinya dalam konflik terbuka melawan Bank Sentral Rusia", katanya, dengan proses hukum dimulai di beberapa yurisdiksi yang berbeda.

"Ketika hal-hal seperti ini mulai terjadi, itu adalah sinyal yang jelas bahwa seseorang harus segera meninggalkan negara itu," katanya.

Dia diketahui tetap menjadi subjek tindakan hukum saat ini oleh Kremlin. Karena tindakan seperti itulah Mints menyarankan "langkah paling berani yang tersedia" bagi orang Rusia kaya yang tidak menyukai Tuan Putin adalah "diam-diam pergi ke pengasingan".

Hal itu mengutip kasus Mikhail Khodorkovsky, yang pernah menjadi orang terkaya Rusia, tetapi dipenjara selama hampir satu dekade atas tuduhan penipuan dan penggelapan pajak yang katanya bermotif politik.

Contoh lainnya dua oligarki paling terkemuka di negara itu yakni Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska berhenti melayangkan kritik secara langsung terhadap Putin ketika mereka membuat seruan terpisah untuk perdamaian di Ukraina.

Fridman, seorang bankir miliarder, mengatakan, setiap pernyataan pribadi dapat menjadi risiko tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi staf dan kolega.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2180 seconds (0.1#10.140)