Kuota BBM Subsidi Jebol Lagi, Pertalite Tak Cukup Sampai Akhir Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga kini masih membahas terkait rencana penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tahun ini. Mengingat kuota BBM jenis Pertalite yang ditetapkan 23 juta kilo liter (KL) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhri tahun atau tinggal tersisa 6,7 juta KL.
Menteri ESDM Arifin Tasrif belum dapat memastikan terkait kepastian penambahan kuota tersebut. Tapi yang pasti, pihaknya akan terus menjaga agar kebutuhan BBM aman.
"Angka awalnya 23 juta KL, tapi misalnya ada migrasi orang memakai Pertalite dari Pertamax gitu kan ini jadi mengakibatkan adanya ketidakseimbangan," kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Menurut dia di tengah kenaikan harga BBM yang cukup tinggi dan melonjaknya permintaan pemerintah harus tetap menjaga pasokan tetap aman. Namun pihaknya menyadari anggaran yang dimiliki pemerintah saat ini cukup terbatas. Sebab itu, Arifin memainta kerja sama untuk bijak menggunakan BBM subsidi.
"Kita punya anggaran terbatas sehingga memberikan beban tambahan yang terlalu berlebihan. Sekarang pertumbuhan kita 5,44%. Nah, kita berharap tahun ini kita bisa mempertahankan itu," kata dia.
Kementerian ESDM dan DPR sebelumnya sepakat menambah alokasi kuota BBM jenis Pertalite sebesar 5 juta KL tahun ini. Dengan begitu, maka kuota BBM subsidi untuk masyarakat kurang mampu tersebut akan bertambah menjadi 28 juta KL.
Menteri ESDM Arifin Tasrif belum dapat memastikan terkait kepastian penambahan kuota tersebut. Tapi yang pasti, pihaknya akan terus menjaga agar kebutuhan BBM aman.
"Angka awalnya 23 juta KL, tapi misalnya ada migrasi orang memakai Pertalite dari Pertamax gitu kan ini jadi mengakibatkan adanya ketidakseimbangan," kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Menurut dia di tengah kenaikan harga BBM yang cukup tinggi dan melonjaknya permintaan pemerintah harus tetap menjaga pasokan tetap aman. Namun pihaknya menyadari anggaran yang dimiliki pemerintah saat ini cukup terbatas. Sebab itu, Arifin memainta kerja sama untuk bijak menggunakan BBM subsidi.
"Kita punya anggaran terbatas sehingga memberikan beban tambahan yang terlalu berlebihan. Sekarang pertumbuhan kita 5,44%. Nah, kita berharap tahun ini kita bisa mempertahankan itu," kata dia.
Kementerian ESDM dan DPR sebelumnya sepakat menambah alokasi kuota BBM jenis Pertalite sebesar 5 juta KL tahun ini. Dengan begitu, maka kuota BBM subsidi untuk masyarakat kurang mampu tersebut akan bertambah menjadi 28 juta KL.
(nng)