Rupiah Balik Berotot ke Level Rp14.197 per USD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang aset berisiko dibuka berotot terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Selasa (30/6/2020). Data Bloomberg, mencatat rupiah tampil perkasa sebanyak 47 poin atau 0,33% ke level Rp14.197 per USD pada pukul 10.00 WIB.
Sesi pembukaan, rupiah langsung rebound 75 poin atau 0,53% ke level Rp14.170 per USD dibandingkan posisi penutupan Senin kemarin di Rp14.245 per USD.
Rupiah memimpin penguatan yang diikuti sejumlah mata uang Asia lainnya, seperti dolar Taiwan +0,21%, yuan China +0,19%, won Korea Selatan +0,16%, peso Filipina +0,14%, ringgit Malaysia +0,08% dan rupee India +0,08%. Adapun yen Jepang melemah -0,18% dan baht Thailand -0,02%.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok kurs tengah rupiah pada Selasa ini di Rp14.302 per USD, terapresiasi 67 poin dibanding Rp14.369 per USD pada Senin kemarin.
Rupiah dan sejumlah mata uang aset berisiko mendapat tenaga setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka waktu yang lama, untuk membantu memulihkan ekonomi.
Hal ini ditambah data indeks aktivitas manfuktur China dibulan Juni yang meningkat ke level 50,9, lebih tinggi dari perkiraan ekonom di level 50,4.
Melansir dari CNBC, indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di posisi 97,484, tidak jauh berbeda dengan level sebelumnya.
Sesi pembukaan, rupiah langsung rebound 75 poin atau 0,53% ke level Rp14.170 per USD dibandingkan posisi penutupan Senin kemarin di Rp14.245 per USD.
Rupiah memimpin penguatan yang diikuti sejumlah mata uang Asia lainnya, seperti dolar Taiwan +0,21%, yuan China +0,19%, won Korea Selatan +0,16%, peso Filipina +0,14%, ringgit Malaysia +0,08% dan rupee India +0,08%. Adapun yen Jepang melemah -0,18% dan baht Thailand -0,02%.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok kurs tengah rupiah pada Selasa ini di Rp14.302 per USD, terapresiasi 67 poin dibanding Rp14.369 per USD pada Senin kemarin.
Baca Juga
Rupiah dan sejumlah mata uang aset berisiko mendapat tenaga setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka waktu yang lama, untuk membantu memulihkan ekonomi.
Hal ini ditambah data indeks aktivitas manfuktur China dibulan Juni yang meningkat ke level 50,9, lebih tinggi dari perkiraan ekonom di level 50,4.
Melansir dari CNBC, indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di posisi 97,484, tidak jauh berbeda dengan level sebelumnya.
(bon)