Ekspor Perhiasan Indonesia Kian Gemerlap, Tembus Rp34 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, nilai ekspor perhiasan Indonesia meningkat pada semester I tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sepanjang Januari-Juni 2022, ekspor industri perhiasan Indonesia mencapai USD2,37 miliar atau Rp34,3 triliun (kurs Rp14.500), sedangkan pada periode sama 2021 nilai ekspor itu baru USD1,23 miliar atau Rp17,8 triliun.
Trademap.org, situs yang menyajikan statistik perdagangan dunia, menunjukkan negara utama tujuan ekspor perhiasan dari Indonesia antara lain Swiss (35%), Amerika Serikat (26%), Uni Emirat Arab, dan Hong Kong (masing-masing 11%).
"Capaian ini menunjukkan bahwa industri perhiasan Indonesia masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya,” kata Menperin di Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi untuk terus menggenjot kinerja ekspor industri perhiasan dengan melihat kemampuan industri skala besar dan sedang yang mencapai 98 unit usaha, dengan lebih dari 21 ribu tenaga di dalamnya.
“Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, pemerintah tetap menjaga iklim usaha yang kondusif. Salah satunya dengan memperbaiki rantai pasok industri perhiasan seperti mempermudah akses bahan baku,” kata Reni.
Upaya lainnya, yakni mendorong penurunan tarif bea masuk produk perhiasan di negara tujuan ekspor melalui pemanfaatan kerja sama perjanjian perdagangan internasional.
Trademap.org, situs yang menyajikan statistik perdagangan dunia, menunjukkan negara utama tujuan ekspor perhiasan dari Indonesia antara lain Swiss (35%), Amerika Serikat (26%), Uni Emirat Arab, dan Hong Kong (masing-masing 11%).
"Capaian ini menunjukkan bahwa industri perhiasan Indonesia masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya,” kata Menperin di Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi untuk terus menggenjot kinerja ekspor industri perhiasan dengan melihat kemampuan industri skala besar dan sedang yang mencapai 98 unit usaha, dengan lebih dari 21 ribu tenaga di dalamnya.
“Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, pemerintah tetap menjaga iklim usaha yang kondusif. Salah satunya dengan memperbaiki rantai pasok industri perhiasan seperti mempermudah akses bahan baku,” kata Reni.
Upaya lainnya, yakni mendorong penurunan tarif bea masuk produk perhiasan di negara tujuan ekspor melalui pemanfaatan kerja sama perjanjian perdagangan internasional.
(uka)