Gazprom Rusia Kembali Tutup Aliran Gas ke Eropa, Ini Alasannya

Sabtu, 20 Agustus 2022 - 20:00 WIB
loading...
Gazprom Rusia Kembali Tutup Aliran Gas ke Eropa, Ini Alasannya
Fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 1 di Lubmin, Jerman, 21 Juli 2022. FOTO/REUTERS/Annegret Hilse
A A A
JAKARTA - Perusahaan energi milik Rusia Gazprom mengungkapkan jaur utama pipa gas ke Eropa akan ditutup selama tiga hari pada akhir bulan ini untuk menjalani pemeliharaan rutin. Perintah pemeliharaan yang tidak terjadwal pada pipa Nord Stream 1, yang mengalir di bawah Laut Baltik ke Jerman, memperdalam kebuntuan energi antara Moskow dan Brussel telah mendorong lonjakan inflasi di wilayah tersebut dan meningkatkan risiko penjatahan dan resesi.

Mengutip Reuters, Gazprom pada Jumat melaporkan satu-satunya turbin yang beroperasi di stasiun kompresor utama di sepanjang pipa, yang menghubungkan Rusia Barat dan Jerman, akan ditutup untuk perawatan rutin 31 Agustus - 2 September.

"Sesuai kontrak, perawatan rutin akan dilakukan bersama dengan spesialis Siemens," kata perusahaan tersebut, merujuk pada mitranya di Jerman, Siemens Energy.

Baca Juga: Eropa Kembali Terguncang, Gazprom Matikan Aliran Gas Rusia Selama 3 Hari

Penutupan akan dilakukan selama sebulan setelah Gazprom memulihkan pasokan gas alam melalui pipa menjadi hanya seperlima dari kapasitasnya setelah penutupan sebelumnya untuk pemeliharaan. Rusia menyatakan bahwa pengurangan pasokan melalui pipa adalah masalah teknis tetapi Jerman menyebutnya sebagai langkah politik untuk menabur ketidakpastian dan mendorong harga di tengah konflik Ukraina.

Penghentian pasokan yang baru saja diumumkan itu memberikan kekhawatiran berlebih bahwa Rusia dapat sepenuhnya memangkas pasokan gas ke pembangkit, industri hingga kebutuhan rumah tangga untuk mencoba mendapatkan pengaruh politik atas Eropa.



Secara bisnis, sebagai importir gas Rusia, Jerman melakukan bailout hingga USD15,1 miliar untuk menutupi kekrugian setelah bulan lalu Rusia secara drastis memotong aliran dan memaksanya untuk membeli gas di tempat lain dengan harga yang jauh lebih tinggi.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)