Cuap Berbuah Cuan

Rabu, 01 Juli 2020 - 06:25 WIB
loading...
A A A
Meghan juga pernah memuji Michele Obama. “Ibu Michele Obama merupakan sosok publik yang dihormati di dunia. Apa pun latar belakangnya, rasanya mudah sekali terhubung dengan beliau,” kata Meghan.

Obama mulai menjadi pembicara setelah masa jabatan kepresidenannya habis pada Januari 2017. Dia dapat meraup hingga USD400.000 (Rp1,5 miliar) dalam satu kali seminar. Pada akhir 2017, dia juga diundang perusahaan layanan keuangan Cantor Fitzgerald LP yang memiliki jaringan afiliasi dengan Wall Street Bank.

Saat di Universitas Chicago, Obama menegaskan pentingnya penyusunan organisasi secara rapi. Dia juga menyarankan agar jabatan dan uang tidak dikejar secara buta, tapi harus dibarengi dengan niat baik. “Saya bisa sukses di dunia politik karena orang-orang percaya nilai hidup saya tidak berseberangan dengan mereka,” katanya.

Obama tidak dilahirkan di lingkungan keluarga kaya raya. Sebagian besar hartanya juga tidak bersumber dari jabatannya sebagai presiden, melainkan dari penjualan buku, termasuk buku terpopulernya, Dreams from My Father. Bersama istrinya, Michelle, Obama juga menyepakati kontrak penulisan dua buku biografi senilai USD60 juta. (Baca juga: KAI Tagih Utang ke Pemerintah Rp258,87 Miliar)

Obama dan keluarganya kini tinggal di Washington, di dekat orang-orang kaya. Rumahnya dikelilingi para duta besar (dubes), eksekutif, dan elite politik lain. Di sana dia menyewa sebuah rumah seluas 8.200 kaki persegi dengan sembilan kamar. Rumahnya itu ditaksir mencapai USD6 juta dengan biaya sewa sekitar USD22.000 per bulan.

Pengalaman Pribadi Lebih Kuat

Kemampuan berbicara tentang pengalaman, motivasi, dan keahlian memang bisa jadi ladang uang bagi orang-orang tertentu. Mereka bisa dibayar puluhan juta untuk mengisi acara dengan durasi 1-3 jam. Motivator terkemuka nasional, Andrie Wongso, mengatakan, setiap orang yang menjadi pembicara memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Namun, syarat utamanya adalah harus sudah memiliki apa yang dibicarakan kepada audiens. “O, mengertinya bidang keuangan ya bicara keuangan. Ngerti soal politik ya bicara politik. Saya bicara motivasi, bicara tentang spirit, dan yang saya alami,” ujarnya kemarin.

Lelaki kelahiran 1954 ini mengaku awalnya tidak memiliki keinginan untuk menjadi pembicara ataupun motivator. Andrie muda awalnya nekat “angkat koper” dari kampung halamannya di Malang ke Jakarta untuk mencari peruntungan. Kemiskinan dan putus sekolah dijadikan sebuah energi untuk mengejar kesuksesan. Meski demikian, dia bercita-cita jadi bintang film dan pengusaha. Keduanya kini sudah tercapai lewat kerja keras yang dilakukannya. (Baca juga: DPR Minta BPK Awasi Penggunaan Dana Covid-19)

Dia masih mengingat perjuangan berwirausaha dengan modal yang minim. Perlahan bisa menggunakan sepeda motor dan akhirnya sukses. Pada saat krisis moneter 1997-1998, Andrie justru kebanjiran rezeki dengan diundang jadi pembicara di perusahaan-perusahaan. “Mungkin awalnya iseng-iseng atau sudah waktunya, di situ saya (awal) jadi motivator dan pembicara. Sharing apa yang sudah saya jalani. Bagaimana bisa sukses, kepercayaan diri, ulet, komunikasi, dan sebagainya,” tuturnya.

Dia mengakui di Amerika muncul fenomena orang ingin mendapatkan kehidupan yang lebih bagus. Namun, orang-orang yang dimunculkan sebagai pembicara belum tentu sudah berpengalaman, tapi memiliki kepandaian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)