Rusia Kantongi Rp1.450 Triliun dalam 100 Hari Perang Melawan Ukraina
loading...
A
A
A
Terkait pendapatan, The Washington Post menyebut bahwa Rusia mendapatkan hampir USD100 miliar (Rp1.450 triliun, kurs Rp14.500) pada 100 hari pertama perang dari ekspor bahan bakar fosil dan gas. Secara keseluruhan, nilai ekspor minyak dan gas Rusia mengalami penurunan lebih dari USD1 miliar per hari.
Baca juga: Sri Mulyani Beri 2 Pilihan Jika Tak Mau Harga BBM Subsidi Naik
Negara yang menjadi importir bahan bakar fosil terbesar adalah China dengan nilai lebih dari USD13 miliar. Selanjutnya, ada Jerman yang membeli bahan bakar fosil asal Rusia sebesar USD12,6 miliar. Laporan CREA atau Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih Rusia mengungkapkan bahwa negara itu masih mendapatkan USD97 miliar hanya dari ekspor bahan bakar fosil dalam 100 hari pertama konflik.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Baca juga: Sri Mulyani Beri 2 Pilihan Jika Tak Mau Harga BBM Subsidi Naik
Negara yang menjadi importir bahan bakar fosil terbesar adalah China dengan nilai lebih dari USD13 miliar. Selanjutnya, ada Jerman yang membeli bahan bakar fosil asal Rusia sebesar USD12,6 miliar. Laporan CREA atau Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih Rusia mengungkapkan bahwa negara itu masih mendapatkan USD97 miliar hanya dari ekspor bahan bakar fosil dalam 100 hari pertama konflik.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(uka)