Naik 246%, Laba Bersih PTBA Capai Rp6,2 Triliun di Semester I 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses mencatatkan kinerja positif di paruh pertama tahun ini. Emiten pertambangan batubara ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun naik 246 persen di semester I 2022.
"Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, Perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail saat konferensi pers, Jumat (26/8/2022).
Menurut dia pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sedangkan per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.
Dari sisi produksi, perseroan mencatat total produksi batu bara sepanjang semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, atau naik 20 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,3 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA semester I 2022 mencapai 14,6 juta ton atau tumbuh 13 persen secara tahunan.
Di sisi lain, kebijakan kenaikan tarif royalti batu bara maksimal sebesar 13,5 persen dapat berdampak pada perolehan laba perseroan. Namun demikian, dampak dari penerapan royalti tersebut masih bisa diantisipasi mengingat kondisi keuangan perseroan terbilang sehat. Adapun kenaikan royalti akan meningkatkan beban perseroan sebesar 5 persen.
"Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, Perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail saat konferensi pers, Jumat (26/8/2022).
Menurut dia pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sedangkan per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.
Dari sisi produksi, perseroan mencatat total produksi batu bara sepanjang semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, atau naik 20 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,3 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA semester I 2022 mencapai 14,6 juta ton atau tumbuh 13 persen secara tahunan.
Di sisi lain, kebijakan kenaikan tarif royalti batu bara maksimal sebesar 13,5 persen dapat berdampak pada perolehan laba perseroan. Namun demikian, dampak dari penerapan royalti tersebut masih bisa diantisipasi mengingat kondisi keuangan perseroan terbilang sehat. Adapun kenaikan royalti akan meningkatkan beban perseroan sebesar 5 persen.
(nng)