Wapres Minta Tindak Tegas Jika Ada Auditor BPK Lakukan Penyimpangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta menindak tegas jika terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Mengingat beberapa kali auditor BPK terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Bagi kita Indonesia saya kira tegas kalau ada seperti itu, ada penyimpangan ditindak sesuai dengan aturan yang ada," tegas Wapres dalam keterangannya di sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) di Nusa Dua, Bali, Senin (29/8/2022).
Wapres berharap dengan adanya KTT SAI20 ini, Indonesia bisa mendapatkan pengalaman dari negara lain untuk mencari jawaban mencegah terjadinya penyimpangan oleh anggota BPK.
"Ya saya kira pasti ya, pasti lah bagaimana mencari sesuatu cara yang lebih baik. Dan juga untuk menjaga kemungkinan adanya lebih banyak terjadinya penyimpangan seperti itu," kata dia.
Dia berharap dari pertemuan yang dihadiri oleh 12 negara termasuk Indonesia itu ada penyamaan cara mengawasi keuangan negara. "Dari pertemuan ini kita berharap untuk adanya upaya-upaya lebih baik penyamaan-penyamaan cara-cara mengatasi berbagai masalah dalam menghadapi pembangunan nasional, khususnya tentu capaian pembangunan SDGs serta peran pengawasan audit itu menjadi penting dalam rangka normal dan tidak normal," kata dia.
"Dan juga dialami banyak negara, kita harapkan pengalaman-pengalaman masing-masing negara nanti memperkaya masing-masing negara dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan," imbuh Wapres.
"Ini saya kira inisiatif yang sangat baik. Kita harapkan ada komunike bersama yang menggambarkan tentang beberapa cara terbaik dalam rangka menjaga keuangan negara terutama untuk kita Indonesia. Saya menghargai inisiatif daripada BPK dan tentunya SAI20 dan ini merupakan suatu warisan yang sangat berharga adanya pertemuan-pertemuan global dalam rangka audit, barangkali itu," jelasnya.
"Bagi kita Indonesia saya kira tegas kalau ada seperti itu, ada penyimpangan ditindak sesuai dengan aturan yang ada," tegas Wapres dalam keterangannya di sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) di Nusa Dua, Bali, Senin (29/8/2022).
Wapres berharap dengan adanya KTT SAI20 ini, Indonesia bisa mendapatkan pengalaman dari negara lain untuk mencari jawaban mencegah terjadinya penyimpangan oleh anggota BPK.
"Ya saya kira pasti ya, pasti lah bagaimana mencari sesuatu cara yang lebih baik. Dan juga untuk menjaga kemungkinan adanya lebih banyak terjadinya penyimpangan seperti itu," kata dia.
Dia berharap dari pertemuan yang dihadiri oleh 12 negara termasuk Indonesia itu ada penyamaan cara mengawasi keuangan negara. "Dari pertemuan ini kita berharap untuk adanya upaya-upaya lebih baik penyamaan-penyamaan cara-cara mengatasi berbagai masalah dalam menghadapi pembangunan nasional, khususnya tentu capaian pembangunan SDGs serta peran pengawasan audit itu menjadi penting dalam rangka normal dan tidak normal," kata dia.
"Dan juga dialami banyak negara, kita harapkan pengalaman-pengalaman masing-masing negara nanti memperkaya masing-masing negara dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan," imbuh Wapres.
"Ini saya kira inisiatif yang sangat baik. Kita harapkan ada komunike bersama yang menggambarkan tentang beberapa cara terbaik dalam rangka menjaga keuangan negara terutama untuk kita Indonesia. Saya menghargai inisiatif daripada BPK dan tentunya SAI20 dan ini merupakan suatu warisan yang sangat berharga adanya pertemuan-pertemuan global dalam rangka audit, barangkali itu," jelasnya.
(nng)