Ragam Pekerjaan Baru Muncul di Era Internet, Keterampilan Digital jadi Modal

Rabu, 07 September 2022 - 11:19 WIB
loading...
Ragam Pekerjaan Baru Muncul di Era Internet, Keterampilan Digital jadi Modal
Keterampilan digital jadi modal penting merebut peluang pekerjaan baru di era digital. Ilustrasi foto/pexels/george milton
A A A
JAKARTA - Digitalisasi mendisrupsi banyak sektor dan perlahan menghilangkan sejumlah pekerjaan atau profesi tertentu. Namun, tak sedikit juga jenis pekerjaan baru bermunculan seiring perkembangan teknologi digital .

Untuk dapat merebut peluang baru, masyarakat dituntut memiliki keterampilan digital yang mumpuni agar dapat bersaing dengan para kompetitornya.

Dalam webinar bertajuk “Tantangan Pekerjaan di Era Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Senin (5/9), Food / Product Photographer dan Social Media Planner Ince Sitti Annis N membeberkan beberapa pekerjaan di era digital.

Salah satunya yakni digital marketing dan narablog, di mana pekerjanya dapat menulis hal-hal yang mereka sukai dan menghasilkan uang.

“Cerita yang ditulis dapat berupa makanan, film, musik, dan topik-topik lainnya yang banyak diminati orang,” ujarnya, dikutip Rabu (7/9/2022).



Sitti melanjutkan, pekerjaan lainnya yang relative kekinian dan terkait digital adalah dropshipper, konsultan, event planner, konten kreator, dan sebagainya.

“Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital,” tuturnya dalam webinar yang ditujukan untuk komunitas masyarakat di Kalimantan dan sekitarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Janette Maria Pinariya menyebutkan bahwasannya hanya terdapat 19% dari tenaga kerja di Indonesia yang memiliki dan mengaplikasikan kemampuan digital dalam pekerjaannya.

“Hal ini jauh berbeda dengan negara lainnya, seperti Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang yang masing-masing mencapai angka 60%,” ungkapnya.



Maria juga menyebutkan sejumlah faktor yang mempengaruhi keterampilan digital, di antaranya yaitu keterampilan digital informasi, keterampilan kreativitas digital, keterampilan berpikir secara digital, serta keterampilan pemecahan masalah secara digital.

“Untuk bisa menjadi komunikator yang handal, kita harus dapat dipercaya, memahami audiens, membangun percakapan, dan kita juga influence yang baik yang dapat diterima orang lain dan dapat bermanfaat,” saran dia.

Lebih lanjut, Founder Hasfa Publishing & Institute Dian Nafiatul Awaliyah menambahkan, transformasi digital menghadapi sejumlah kendala, antara lain karena adanya pemikiran bahwa pekerjaannya akan diambil alih oleh robot suatu saat nanti.



“Kalau kita punya digital culture, kita akan punya pikiran untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak lain juga. Jadi dengan adanya kompetitor, kita mikirnya akan bermusuhan ya. Padahal kalau kita punya digital mindset bisa jadi kita saling melengkapi, bisa punya mutual benefit, bisa bekerja sama untuk satu tujuan,” tandasnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Kominfo, diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4475 seconds (0.1#10.140)