Pikirkan Masa Depan, OJK Ajak Kawula Muda Berinvestasi
loading...
A
A
A
Untuk itu, sudah saatnya milenial memiliki investasi. Dalam memilih instrumen investasi, Adi mengungkapkan bahwa yang perlu diperhatikan adalah tentukan tujuan investasi, pahami risikonya, dan pahami instrumen investasi yang akan dipilih. "Kemudian sesuaikan dengan kondisi keuangan dan lakukan diversifikasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora V.N. Manik membeberkan, ada sejumlah strategi berinvestasi di masa pandemi Covid-19 saat ini. Pertama, tenang, sabar, dan terus berinvestasi (konsisten, disiplin). Kedua, tetapkan jangka waktu berinvestasi. Ketiga, pertimbangkan untuk bersikap konservatif, tidak perlu selalu agresif.
"Selanjutnya, bila berinvestasi di saham, belanja saham yang relatif murah, dan jangan lupa diversifikasi portofolio. Kemudian, kelola portfolio, pertahankan keseimbangan, pilih emiten berkinerja baik, hindari yang punya rasio utang tinggi," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Paramount Land M. Nawawi mengatakan, selain aset keuangan, properti juga merupakan investasi yang sangat menjanjikan bagi milenial. Hal ini karena properti merupakan kebutuhan dasar dan nilainya terus mengalami kenaikan.
"Pembeli kami umumnya berusia 25-39 tahun. Jadi memang properti merupakan kebutuhan milenial dan hari ini dia telah menikmati investasinya. Artinya dia beli tapi secara tidak sadar dia telah melakukan investasi yang sangat menjanjikan karena dalam waktu setahun terjadi kenaikan 20-30% dari nilai properti yang dia miliki," ucapnya.
Selanjutnya setelah memiliki investasi dan tujuan keuangan, Head of Customer & Marketing Sinarmas MSIG Life, Lukman Auliadi menambahkan, milenial juga harus memproteksi keuangannya agar keamanan finansial terjaga.
"Untuk keamanan finansial, mereka bisa melakukan proteksi dan manajemen risiko dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis. Selain itu juga harus perhatikan arus kas dan dana darurat," imbuhnya.
Sementara itu, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti mengungkapkan, dalam memilih asuransi milenial harus memperhatikan tiga hal yakni reputasi perusahaan, manfaat asuransi, dan premi yang harus dibayarkan. Pilihlah perusahaan yang terdaftar di OJK dan memiliki reputasi yang baik.
"Cekjuga bagaimana cara melakukan klaim, kondisi apa yang dapat dilakukan klaim, apa saja yang dikecualikan dalam polis. Terkait premi, idealnya premi seluruh asuransi yang kita punya, budgetnya 10%-15% dari total income kita," tandasnya.
Lebih lanjut, Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora V.N. Manik membeberkan, ada sejumlah strategi berinvestasi di masa pandemi Covid-19 saat ini. Pertama, tenang, sabar, dan terus berinvestasi (konsisten, disiplin). Kedua, tetapkan jangka waktu berinvestasi. Ketiga, pertimbangkan untuk bersikap konservatif, tidak perlu selalu agresif.
"Selanjutnya, bila berinvestasi di saham, belanja saham yang relatif murah, dan jangan lupa diversifikasi portofolio. Kemudian, kelola portfolio, pertahankan keseimbangan, pilih emiten berkinerja baik, hindari yang punya rasio utang tinggi," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Paramount Land M. Nawawi mengatakan, selain aset keuangan, properti juga merupakan investasi yang sangat menjanjikan bagi milenial. Hal ini karena properti merupakan kebutuhan dasar dan nilainya terus mengalami kenaikan.
"Pembeli kami umumnya berusia 25-39 tahun. Jadi memang properti merupakan kebutuhan milenial dan hari ini dia telah menikmati investasinya. Artinya dia beli tapi secara tidak sadar dia telah melakukan investasi yang sangat menjanjikan karena dalam waktu setahun terjadi kenaikan 20-30% dari nilai properti yang dia miliki," ucapnya.
Selanjutnya setelah memiliki investasi dan tujuan keuangan, Head of Customer & Marketing Sinarmas MSIG Life, Lukman Auliadi menambahkan, milenial juga harus memproteksi keuangannya agar keamanan finansial terjaga.
"Untuk keamanan finansial, mereka bisa melakukan proteksi dan manajemen risiko dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis. Selain itu juga harus perhatikan arus kas dan dana darurat," imbuhnya.
Sementara itu, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti mengungkapkan, dalam memilih asuransi milenial harus memperhatikan tiga hal yakni reputasi perusahaan, manfaat asuransi, dan premi yang harus dibayarkan. Pilihlah perusahaan yang terdaftar di OJK dan memiliki reputasi yang baik.
"Cekjuga bagaimana cara melakukan klaim, kondisi apa yang dapat dilakukan klaim, apa saja yang dikecualikan dalam polis. Terkait premi, idealnya premi seluruh asuransi yang kita punya, budgetnya 10%-15% dari total income kita," tandasnya.