Pikirkan Masa Depan, OJK Ajak Kawula Muda Berinvestasi

Rabu, 07 September 2022 - 16:30 WIB
loading...
Pikirkan Masa Depan, OJK Ajak Kawula Muda Berinvestasi
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak generasi milenial mulai berinvestasi dibandingkan mementingkan gaya hidup. Hal itu penting agar kelak memiliki masa depan cerah dan terjamin.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan dalam konteks investasi pilihan milenial berdasarkan riset masih lebih banyak yang mengutamakan gaya hidup daripada berinvestasi.

"Mereka lebih banyak menghabiskan penghasilan untuk kuliner, hiburan dan gaya hidup kekinian," ujar Friderica dalam webinar bertajuk Make Money Skills for Millenial Choice di Jakarta, baru-baru ini.



Melihat fenomena tersebut, Friderica menuturkan bahwa kondisi ini patut menjadi perhatian bersama untuk mengajak generasi muda menyiapkan masa depan agar sejahtera salah satunya dengan berinvestasi.

"Pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, investasi dan penyediaan dana darurat menjadi hal yang sangat penting. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik dapat menimbulkan stress dan mengurangi produktivitas dalam bekerja," imbuhnya.

Dia mengatakan prinsip utama berinvestasi ialah melakukan diversifikasi. Selain emas, milenial juga bisa berinvestasi pada saham atau reksa dana. "Reksa dana cocok untuk pemula karena dikelola profesional yaitu manajer investasi. jenis reksa dana juga bermacam-macam tergantung profil risikonya," kata dia.

Selain saham, ada juga obligasi. OJK juga mendorong milenial masuk ke investasi Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Menurut Friderica investasi ini cocok untuk investor yang konservatif memiliki profil risiko rendah dan cenderung menghindari risiko.

Senada, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan BKF Kemenkeu RI, Adi Budiarso mengatakan, YOLO dan FOMO mempengaruhi pola konsumsi milenial. YOLO atau You Only Live Once adalah nikmati hidup saat ini tanpa perlu mengkhawatirkan masa depan.

Sedangkan FOMO atau Fear of Missing Out adalah ketakutan ketinggalan tren yang tengah berlangsung di komunitas ataupeer group. "Kedua hal ini kalau terlalu dibiarkan bisa sangat berbahaya dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi milenial," pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)