5 Pengusaha Mi Instan Terkaya di Indonesia, Nomor 3 Pemilik Pertama Indomie
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mi instan sejak produknya diluncurkan 1970 silam tetap menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia di perkotaan hingga pedesaan. Selama pandemi, nyatanya tidak menyurutkan penjualan mi instan, bahkan justru semakin meningkat di dalam dan luar negeri.
Produk mi instan menjadi bahan makanan cadangan saat pembatasan sosial di dalam dan luar negeri. Cara membuatnya yang cukup mudah dan cepat serta tidak membutuhkan keahlian khusus dalam memasak sehingga setiap orang bisa melakukannya.
Tak ada yang tak suka dengan mi instan. Semua kalangan mengenalnya dengan baik, dari ibu-ibu, karyawan, hingga anak kos dan mahasiswa menyukai mi instan. Rasanya pun beragam dari rasa ayam, kari, bawang, hingga bakso. Penjualan yang laku deras membuat pengusaha mi instan di Indonesia kaya raya. Mengutip dari sejumlah sumber, berikut pengusaha dibalik kesuksesan produk mi instan di Indonesia.
1. Anthoni Salim
Anthoni Salim merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia tahun 2021 dengan harta mencapai USD8,5 miliar atau setara Rp 126,30 triliun. Ia memimpin Salim Group, dengan beragam investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi hingga energi.
Kekayaannya diperoleh dari Mayora Group salah satu produsen mi instan dengan beragam produk inovatif, seperti Bakmi Mewah dan Mi Gelas.
2. Husain Djojonegoro
Husain Djojonegoro memiliki kekayaan USD1,25 miliar atau setara dengan Rp18,57 triliun masuk jadi orang terkaya di Indonesia pada posisi ke-34 tahun lalu.
Kolaborasi dengan adiknya Pudjiono, Husain sukses mengelola Grup ABC. ABC Holding yang saat ini di bawah PT ABC President Indonesia menjual Gurimi dan Mie ABC.
3. Djajadi Djaja
Ternyata Indomie pada awalnya bukanlah produk asli buatan Grup Salim. Pemilik pertama Indomie adalah Djajadi Djaja Chow Ming Hua dan ketiga rekannya Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma.
Mereka adalah pemilik Sanmaru Food Manufacturing yang memproduksi Indomie. Namun berkat kekuatan posisi salim saat itu, yang menginginkan Indomie menjadi miliknya, pada tahun 1984 mereka sepakat untuk membentuk perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna Corporation.
Djajadi Djaja dan rekan-rekannya mendapat 57,5 persen saham dan Salim 42,5 persen PT Indofood Interna Corporation. Kemudian saham Djajadi dan rekan-rekannya di PT Indofood Interna diakuisisi seluruhnya menjadi milik Salim.
Djajadi Djaja kemudian memilih untuk melanjutkan bisnis pabrik mie instan baru yang sudah dirintisnya sejak Mei 1993, yakni PT Jakarana Tama. Pabrik tersebut memproduksi mi instan dengan merek Mie Gaga.
4. Eddy Katuari
Eddy Katuari memiliki kekayaan USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14,85 triliun dan menjadikannya orang terkaya nomor 39 di Indonesia. Pria ini adalah bos dari Wings Group yang memiliki pangsa pasar terbesar kedua untuk mi instan di Indonesia. Wings Group mengedarkan produk dengan merek Mie Sedaap, Eko Mie, So Yumie dan Mie Suksess.
5. Jogi Hendra Atmadja
Pengusaha Jogi Hendra Atmadja adalah pemilik kelompok usaha Mayora Group, sekaligus orang terkaya nomor 9 di Indonesia tahun 2021. Nilai kekayaan Jogi Hendra dinilai mencapai USD4,1 miliar atau setara Rp60,92 triliun. Harta kekayaan itu diperoleh dari Mayora Group yang merupakan salah satu produsen mie instan dengan beragam produk inovatif, seperti Bakmi Mewah dan Mi Gelas.
Produk mi instan menjadi bahan makanan cadangan saat pembatasan sosial di dalam dan luar negeri. Cara membuatnya yang cukup mudah dan cepat serta tidak membutuhkan keahlian khusus dalam memasak sehingga setiap orang bisa melakukannya.
Tak ada yang tak suka dengan mi instan. Semua kalangan mengenalnya dengan baik, dari ibu-ibu, karyawan, hingga anak kos dan mahasiswa menyukai mi instan. Rasanya pun beragam dari rasa ayam, kari, bawang, hingga bakso. Penjualan yang laku deras membuat pengusaha mi instan di Indonesia kaya raya. Mengutip dari sejumlah sumber, berikut pengusaha dibalik kesuksesan produk mi instan di Indonesia.
1. Anthoni Salim
Anthoni Salim merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia tahun 2021 dengan harta mencapai USD8,5 miliar atau setara Rp 126,30 triliun. Ia memimpin Salim Group, dengan beragam investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi hingga energi.
Kekayaannya diperoleh dari Mayora Group salah satu produsen mi instan dengan beragam produk inovatif, seperti Bakmi Mewah dan Mi Gelas.
2. Husain Djojonegoro
Husain Djojonegoro memiliki kekayaan USD1,25 miliar atau setara dengan Rp18,57 triliun masuk jadi orang terkaya di Indonesia pada posisi ke-34 tahun lalu.
Kolaborasi dengan adiknya Pudjiono, Husain sukses mengelola Grup ABC. ABC Holding yang saat ini di bawah PT ABC President Indonesia menjual Gurimi dan Mie ABC.
3. Djajadi Djaja
Ternyata Indomie pada awalnya bukanlah produk asli buatan Grup Salim. Pemilik pertama Indomie adalah Djajadi Djaja Chow Ming Hua dan ketiga rekannya Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma.
Mereka adalah pemilik Sanmaru Food Manufacturing yang memproduksi Indomie. Namun berkat kekuatan posisi salim saat itu, yang menginginkan Indomie menjadi miliknya, pada tahun 1984 mereka sepakat untuk membentuk perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna Corporation.
Djajadi Djaja dan rekan-rekannya mendapat 57,5 persen saham dan Salim 42,5 persen PT Indofood Interna Corporation. Kemudian saham Djajadi dan rekan-rekannya di PT Indofood Interna diakuisisi seluruhnya menjadi milik Salim.
Djajadi Djaja kemudian memilih untuk melanjutkan bisnis pabrik mie instan baru yang sudah dirintisnya sejak Mei 1993, yakni PT Jakarana Tama. Pabrik tersebut memproduksi mi instan dengan merek Mie Gaga.
4. Eddy Katuari
Eddy Katuari memiliki kekayaan USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14,85 triliun dan menjadikannya orang terkaya nomor 39 di Indonesia. Pria ini adalah bos dari Wings Group yang memiliki pangsa pasar terbesar kedua untuk mi instan di Indonesia. Wings Group mengedarkan produk dengan merek Mie Sedaap, Eko Mie, So Yumie dan Mie Suksess.
5. Jogi Hendra Atmadja
Pengusaha Jogi Hendra Atmadja adalah pemilik kelompok usaha Mayora Group, sekaligus orang terkaya nomor 9 di Indonesia tahun 2021. Nilai kekayaan Jogi Hendra dinilai mencapai USD4,1 miliar atau setara Rp60,92 triliun. Harta kekayaan itu diperoleh dari Mayora Group yang merupakan salah satu produsen mie instan dengan beragam produk inovatif, seperti Bakmi Mewah dan Mi Gelas.
(nng)