Ekonomi Global Didera Inflasi Tinggi, Transisi Energi Kian Menantang
loading...
A
A
A
Untuk mempercepat transisi energi, ungkap dia, diperlukan modal yang besar. Tidak hanya meningkatkan investasi di sektor teknologi rendah karbon tetapi juga memberikan insentif ke sektor lain agar bisa menjadi lebih hijau dengan biaya yang tidak mahal.
Berdasarkan data dari Nationally Determined Contribution, Indonesia memerlukan pembiayaan sebesar Rp4.520 triliun untuk melakukan aksi mitigasi dalam peta jalan NDC. Dana sebesar tersebut tidak semuanya bisa dipenuhi oleh APBN.
Oleh karena itu, kata Francois, perlu ada kolaborasi antara institusi keuangan swasta dan juga negara serta juga aliansi keuangan global seperti Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
“Transisi pembiayaan harus dipimpin pemerintah, difasilitasi oleh bank dan diadopsi oleh perusahaan besar dan juga kecil,” tukasnya.
Sebagai bank yang mempunyai banyak cabang di Asia, lanjut dia, HSBC berkomitmen untuk mendukung semua nasabah untuk melakukan transisi ke energi yang lebih bersih, bekerja sama dengan regulator dan juga industri di banyak sektor untuk mempercepat transisi pembiayaan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
(ind)