Upaya Mengurangi Kantong Plastik Sekali Pakai

Kamis, 15 September 2022 - 08:50 WIB
loading...
Upaya Mengurangi Kantong...
Sejumlah pihak terus berusaha mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Juni lalu Instellar Indonesia secara resmi mengumumkan 20 eco-innovator untuk Hack-SUP Innovation Lab. Program ini merupakan kerja sama antara Instellar Indonesia dan The Incubation Network, yang didanai oleh PREVENT Waste Alliance, sebuah inisiatif dari Pemerintah Federal Jerman dan ECCA Family Foundation.



Hack-SUP Innovation Lab merupakan bagian dari The SUP Challenge yang berfokus pada pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dalam industri makanan dan minuman di lima negara, yaitu India, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

20 eco-innovator berasal dari dua tipe dasar, yaitu tipe (A) yang memproduksi atau mendukung pengganti plastik (sekali pakai) melalui model penggunaan kembali dan isi ulang. Tipe (B) yang memproduksi atau mendukung pengganti plastik (sekali pakai) melalui penggunaan alternatif non-plastik atau bahan berkelanjutan.

Mereka telah bergabung dengan Pilot Lab dan Partnership Lab pada bulan Juli untuk mempelajari banyak topik menarik mulai dari pengukuran jejak karbon hingga menyusun cerita untuk produk berkelanjutan. Mereka juga diundang untuk mengirimkan proposal proyek percontohan (pilot project) dengan mitra F&B di seluruh Indonesia.

Pertengahan Agustus, Hack-SUP Innovation Lab menyambut 10 eco-innovator terpilih untuk diberikan hibah masing-masing hingga sebesar USD5.000 untuk melakukan proyek percontohan dengan mitra F&B. Berdasarkan produk, mereka dipilih menjadi empat kategori.

EcoplastID (Bandung), Go Purun (Banjarmasin), Rumah Jambe-e (Jambi), Plépah (Jakarta) yang memproduksi wadah makanan atau peralatan makan dan minum yang dapat dikomposkan. Allas (Jakarta) dan Koinpack (Jakarta) yang menyediakan wadah makanan atau minuman yang dapat dikembalikan dan digunakan kembali. Biopac (Bekasi) dan Evoware (Jakarta) yang memproduksi wadah atau kemasan makanan yang dapat dikonsumsi. Juga, Izifill (Bandung) dan Econesia (Jakarta) menyediakan stasiun air isi ulang atau dispenser.

Nah pada September ini, 10 eco-innovator secara resmi memulai pilot project dengan 20 F&B Partners dan berlokasi di delapan kota di Indonesia.

“Kami memahami bahwa transisi plastik hanya terjadi jika semua pemangku kepentingan berkolaborasi bersama. Itu sebabnya kami ingin membantu percontohan ini masuk ke pasar dan memvalidasi model bisnis, perilaku pelanggan, dan kolaborasi antara pemilik usaha F&B dan perusahaan rintisan solusi SUP kami,” ujar kata Ivy Londa, Head of Program Instellar Indonesia, dikutip Rabu (14/9/2022).

Upaya Mengurangi Kantong Plastik Sekali Pakai


Hack-SUP Innovation Lab akan mengukur seberapa banyak plastik yang dapat dihindari dari solusi yang diterapkan oleh mitra F&B yang bekerja dengan masing-masing eco-innovator ini, kemudian menghitungnya di akhir bulan untuk data studi. Wawasan yang diperoleh dari proyek percontohan akan berkontribusi pada studi seputar pemahaman dampak lingkungan dari alternatif kemasan plastik sekali pakai.

Hasilnya akan menguraikan pertimbangan lingkungan yang terkait dengan model bisnis penggantian sekali pakai dan peluang untuk mengurangi dampak negatif atau mengenali penghematan karbon, relatif terhadap produksi plastik murni.

“Sektor pangan harus mengadopsi solusi baru dan inovatif yang dapat menjawab kebutuhan rantai pasokan, mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan konsumen di lingkungan pascapandemi,” kata Simon Baldwin, Global Head of Circularity SecondMuse.

Simon menambahkan, agar industri dapat mengurangi ketergantungannya pada plastik, solusi alternatif harus diidentifikasi. Yang dibutuhkan sekarang adalah para startup untuk mengejar inovasi, bekerja dengan mitra untuk berbagi pengetahuan dan keahlian,
"Dan bergabung dengan kami saat memulai perjalanan berkelanjutan bersama,” kata Simon.

Selain agenda Hack-SUP Innovation Lab di bulan September, Instellar dan Plepah mengadakan Hack-SUP Dining & Networking x Fostering Futures Pre-Launch Party. Ada acara privat buat para eco-innovator untuk berjejaring dengan banyak pemangku kepentingan dari startup lain yang berfokus pada keberlanjutan dan sirkular, mitra F&B, agregator, modal ventura, dan pemerintah untuk membahas masalah sampah plastik di Indonesia.



“Kami percaya bahwa kolaborasi hanya terjadi ketika kita berbicara satu sama lain, perbincangan yang apik akan mengikuti setelah makan dan minum,” tandas Ivy Londa.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)