Erick Thohir Singgung Kejelasan Status Penugasan ke BUMN

Rabu, 21 September 2022 - 21:41 WIB
loading...
Erick Thohir Singgung...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai transparansi dan kejelasan status penugasan pemerintah kepada perusahaan pelat merah tidak bisa diabaikan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menilai transparansi dan kejelasan status penugasan pemerintah kepada perusahaan pelat merah tidak bisa diabaikan. Dia khawatir pemerintah justru memberikan penugasan kepada BUMN yang tidak sehat secara keuangan.

Dia pun menyarankan, agar setiap penugasan yang diberikan kepada BUMN harus transparan, terukur, dan melibatkan kementerian teknis terkait.

"Kita mau pastikan mekanismenya ini terlihat secara transparan. Jangan hanya penugasan yang akhirnya nantinya korporasi BUMN yang tidak sehat, apalagi yang disayangkan kalau tidak tepat sasaran," ujar Erick Thohir saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (21/9/2022).

Saat ini Erick terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait dengan penugasan kepada BUMN di sektor pangan.

"Program Makmur itu sudah berjalan dengan baik, sekarang sudah tembus 250.000 hektar yang terdiri atas sawit, gula, padi, dan jagung, tentu diarahkan untuk meng-offtake (menyerap) ini," katanya.



Dia mengatakan langkah holding BUMN pangan menyerap hasil produksi petani juga meliputi sektor kedelai. Erick mencatat produktivitas kedelai sangat rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan permintaan yang meningkat 2% setiap tahunnya.

Erick Thohir menyebut peningkatan produktivitas dan kepastian serapan akan menekan tingginya impor kedelai yang selama ini terjadi. "Ini ada keseimbangan yang harus kita jaga," tutur dia.

Mantan Bos Inter Milan itu juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan dalam mendorong BUMN agar bisa menyerap hasil produksi petani seperti jagung, padi, dan kedelai.

Untuk itu, Erick berharap ada tambahan penyertaan modal negara (PMN) 2023 sebesar Rp 7,88 triliun, yang salah satunya dialokasikan untuk penguatan sektor pangan melalui holding BUMN pangan atau ID Food.

"Pangan ini menjadi salah satu prioritas yang harus bisa dipastikan pendanaannya cukup karena memang ini merupakan fundamental pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan kesejahteraan masyarakat," ujar Erick Thohir.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Fundamental Kuat, SIG...
Fundamental Kuat, SIG Siapkan Buyback Saham Rp300 Miliar
Direktur Utama BRI Hery...
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS
Seusai Lebaran Masyarakat...
Seusai Lebaran Masyarakat Berbondong Investasi Emas di Pegadaian Galeri 24
Lewat UMKM EXPO(RT),...
Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Buka Akses ke Pasar Global
Beda Pengakuan, JMTO...
Beda Pengakuan, JMTO Tepis Abu Janda Jadi Komisaris
Bersama BRI, Unici Songket...
Bersama BRI, Unici Songket Silungkang Sukses Tembus Pasar Global
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia...
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Rute Jawa Timur
Pejabat Pemerintah Jadi...
Pejabat Pemerintah Jadi Komisaris Bank BUMN, Erick Thohir Kasih Penjelasan Begini
Rekomendasi
Guru Besar UNS Jadi...
Guru Besar UNS Jadi Mediator Gugatan Ijazah Jokowi
Rekaman Percakapan Agustiani...
Rekaman Percakapan Agustiani Tio dan Saeful Bahri Diputar, Singgung Perintah Ibu dan Garansi Saya
Pembunuh Pria Dalam...
Pembunuh Pria Dalam Karung Bawa Mayat Korban Pakai Motor Terekam CCTV
Berita Terkini
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
1 jam yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
2 jam yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
2 jam yang lalu
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
2 jam yang lalu
Kurangi Emisi Karbon,...
Kurangi Emisi Karbon, KAI Logistik Dorong Layanan Angkutan Barang via Kereta
2 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 1,8%, Terparah di Antara Negara Maju
3 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved