Mau Pakai Kompor Listrik, Golongan 450 VA Harus Tambah Daya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa uji coba kompor listrik atau kompor induksi gratis akan dilakukan secara acak.
Sebetulnya, kata dia, golongan yang bisa menyerap listrik tambahan karena hadirnya kompor listrik ini adalah kelompok masyarakat menengah atas. Namun, pihaknya juga akan menyalurkannya ke kelompok masyarakat bawah untuk melihat responsnya.
"Jadi kalau yang sekarang diuji coba untuk masyarakat ya kita random, tetapi memang yang sebetulnya bisa meng-absorb nanti daya listrik tambahan dengan bayar itu ya menengah ke atas kan, dan menengah ke atas itu kan pada umumnya juga suka (kompor listrik) kan. Nah, yang masyarakat bawah dicoba beberapa yang paket percobaan ini, itu suka atau nggak? kalau suka nanti kita lihat skemanya," paparnya di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Sabtu (24/9/2022).
Terkait apakah pelanggan golongan 450VA memungkinkan menggunakan kompor listrik, menurut Arifin seharusnya dayanya ditambah. "Harus ditambah dayanya," tukasnya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan membagikan paket kompor listrik gratis kepada 300.000 rumah tangga.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan keluarga penerima paket kompor listrik ini yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Rencana itu akan diberikan bertahap pada tahun ini. Paket kompor listrik itu terdiri dari kompor listrik, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau jalur daya khusus untuk kompor listrik.
"Rencananya tahun ini 300 ribu (penerima). Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dayanya dinaikin," ujar dia saat ditemui di Gedung DPR RI.
Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program konversi gas melon alias LPG 3 kg ke kompor listrik induksi belum berlaku untuk tahun 2022. Menurut dia, pertimbangan tersebut diambil setelah pemerintah melihat langsung kondisi di lapangan.
"Setelah melihat langsung kondisi di lapangan terkait konversi kompor LPG 3 kg menjadi kompor listrik induksi, dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan terkait program konversi kompor LG 3 kg menjadi kompor listrik induksi," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/9/2022).
"Program tersebut tidak akan diberlakukan tahun 2022. Namun dapat dipastikan bahwa program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022," tambahnya.
Sampai saat ini, pembahasan anggaran dengan DPR terkait program tersebut belum dibicarakan. Artinya belum ada persetujuan dari DPR.
Airlangga menuturkan, program kompor listrik ini masih dalam tahap uji coba atau prototipe sebanyak 2 ribu unit. Pemerintah sendiri sendiri berencana membagikan sebanyak 300 ribu kompor listrik.
Adapun uji coba ini dilaksanakan di Bali dan Solo. Menurut Airlangga, hasil dari uji coba akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan.
"Program kompor listrik induksi ini masih uji coba atau prototipe sebanyak 2 ribu unit dari rencana 300 ribu unit, yang akan dilaksanakan di Bali dan Solo. Hasil dari uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan," tuturnya.
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum diberlakukan.
Sebetulnya, kata dia, golongan yang bisa menyerap listrik tambahan karena hadirnya kompor listrik ini adalah kelompok masyarakat menengah atas. Namun, pihaknya juga akan menyalurkannya ke kelompok masyarakat bawah untuk melihat responsnya.
"Jadi kalau yang sekarang diuji coba untuk masyarakat ya kita random, tetapi memang yang sebetulnya bisa meng-absorb nanti daya listrik tambahan dengan bayar itu ya menengah ke atas kan, dan menengah ke atas itu kan pada umumnya juga suka (kompor listrik) kan. Nah, yang masyarakat bawah dicoba beberapa yang paket percobaan ini, itu suka atau nggak? kalau suka nanti kita lihat skemanya," paparnya di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Sabtu (24/9/2022).
Baca Juga
Terkait apakah pelanggan golongan 450VA memungkinkan menggunakan kompor listrik, menurut Arifin seharusnya dayanya ditambah. "Harus ditambah dayanya," tukasnya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan membagikan paket kompor listrik gratis kepada 300.000 rumah tangga.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan keluarga penerima paket kompor listrik ini yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Rencana itu akan diberikan bertahap pada tahun ini. Paket kompor listrik itu terdiri dari kompor listrik, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau jalur daya khusus untuk kompor listrik.
"Rencananya tahun ini 300 ribu (penerima). Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dayanya dinaikin," ujar dia saat ditemui di Gedung DPR RI.
Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program konversi gas melon alias LPG 3 kg ke kompor listrik induksi belum berlaku untuk tahun 2022. Menurut dia, pertimbangan tersebut diambil setelah pemerintah melihat langsung kondisi di lapangan.
"Setelah melihat langsung kondisi di lapangan terkait konversi kompor LPG 3 kg menjadi kompor listrik induksi, dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan terkait program konversi kompor LG 3 kg menjadi kompor listrik induksi," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/9/2022).
"Program tersebut tidak akan diberlakukan tahun 2022. Namun dapat dipastikan bahwa program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022," tambahnya.
Sampai saat ini, pembahasan anggaran dengan DPR terkait program tersebut belum dibicarakan. Artinya belum ada persetujuan dari DPR.
Airlangga menuturkan, program kompor listrik ini masih dalam tahap uji coba atau prototipe sebanyak 2 ribu unit. Pemerintah sendiri sendiri berencana membagikan sebanyak 300 ribu kompor listrik.
Adapun uji coba ini dilaksanakan di Bali dan Solo. Menurut Airlangga, hasil dari uji coba akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan.
"Program kompor listrik induksi ini masih uji coba atau prototipe sebanyak 2 ribu unit dari rencana 300 ribu unit, yang akan dilaksanakan di Bali dan Solo. Hasil dari uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan," tuturnya.
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum diberlakukan.
(ind)