Indonesia Berpeluang Rebut Permintaan CPO, Malaysia: Tak Perlu Khawatir

Sabtu, 24 September 2022 - 14:47 WIB
loading...
Indonesia Berpeluang Rebut Permintaan CPO, Malaysia: Tak Perlu Khawatir
Malaysia meyakini permintaan CPO masih akan tetap stabil ke depan. Foto/DOk SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Pemerintah Malaysia buka suara terkait proyeksi penurunan permintaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai akibat kebijakan Indonesia yang memperpanjang pembebasan pungutan ekspor komoditas tersebut.

Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin menyatakan, permintaan CPO masih akan tetap stabil ke depan. Diketahui, produk CPO dua negara tetangga itu tengah bersaing untuk mendapatkan bagian dari permintaan pasar global.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat ini, (permintaan) CPO kita tidak akan terpengaruh. Pasar (global) masih kekurangan minyak sawit,” katanya, dikutip dari Bernama, Sabtu (24/9/2022).



Zuraida menegaskan kebijakan RI tidak akan berdampak terhadap pasar komoditas di tingkat lokal. Pernyataan itu seolah merespons kabar yang sebelumnya beredar bahwa ekspor CPO Malaysia diperkirakan akan anjlok dalam 2-3 bulan ke depan.

Sebelumnya, Direktur Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) Ahmad Parveez mengkhawatirkan potensi penurunan ekspor CPO Malaysia dapat meningkatkan persediaan di akhir tahun menjadi 2,5 juta metrik ton.

“Dengan cara Indonesia melepas persediaannya sekarang, kami mengantisipasi dua hingga tiga bulan ke depan ekspor Malaysia akan turun,” kata Ahmad, Kamis (22/9).



Saat ini Indonesia masih menjadi negara eksportir CPO terbesar dunia, disusul Malaysia. Kedua negara itu terus bersaing untuk mendapatkan permintaan, terutama dari India yang bersiap untuk menyelenggarakan acara perayaan Diwali.

Negeri jiran menilai Indonesia mempu menyerap volume permintaan cukup besar lantaran menjual CPO dengan harga yang murah di pasar global.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0012 seconds (0.1#10.140)