Penyaluran BLT Pengalihan Subsidi BBM di Provinsi Kepri Dekati 100%
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) masih berjibaku menyelesaikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Indonesia sesuai target penyaluran di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), hampir 100%.
“Alokasi penyaluran kepada 31.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tersalurkan 99,8%. Tersisa 50 KPM di 5 kabupaten dan kota. Target 100% hari ini atau lusa. Kendala karena KPM sedang di luar kota atau pindah rumah. Kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melacak KPM pindah ke mana,” kata Executive Manager Kantor Pos Tanjungpinang, Eko Pradinata dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9/2022).
Tanjungpinang termasuk dalam kategori daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Bahkan, banyak yang berlokasi di pulau terpencil. Hal ini menjadi tantangan bagi petugas juru bayar Pos Indonesia untuk menyalurkan BLT BBM hingga ke tangan KPM.
(Baca juga:Bantuan Langsung Tunai untuk Warga Palopo Mulai Disalurkan)
“Sekitar 80% masuk wilayah 3T, ada di pulau terpencil. Bahkan, ada yang 8 jam perjalanan dengan kapal untuk sampai ke kantor pos. Pengalaman cukup berat menyalurkan hingga ke pulau terluar. Kami merasakan kepuasan tersendiri bisa menyampaikan bantuan, meski daerahnya sulit,” ucap Eko.
Adapun metode penyaluran dilakukan melalui tiga metode, yaitu diserahkan di kantor pos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door). Khusus door to door, dilakukan untuk KPM disabilitas, lanjut usia (lansia), maupun sakit. “Harapannya, semua bantuan tersalurkan 100%, karena ini kan amanah dari pemerintah, harus disampaikan,” katanya.
Sementara itu Lurah Dompak, Tanjungpinang, Honggo Zulfika, menyebutkan BLT BBM di Kelurahan Dompak diberikan kepada 141 KPM. “Alhamdulillah sudah tersalurkan 100%. Kami sebagai perangkat kelurahan selalu mengimbau kepada penerima agar bantuan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membantu kebutuhan keluarga, tidak dipergunakan untuk membeli rokok, minuman keras, atau pulsa,” jelas Honggo.
Para penerima bantuan merasa sangat terbantu karena 60% warga Tanjungpinang merupakan nelayan, sisanya buruh harian lepas, ASN, dan tidak bekerja karena tua atau sakit. “Ada beberapa masyarakat yang belum dapat bantuan. Kami telah sampaikan dan diverifikasi oleh Dinas Sosial agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Sejauh ini aman-aman saja,” katanya.
(Baca juga:Merasa Mampu, Petani di Sleman Kembalikan Bantuan Langsung Tunai)
Honggo berterima kasih karena Pos Indonesia menyalurkan BLT BBM hingga ke tingkat kelurahan. Cara itu dinilainya sangat efektif. “Pembagian BLT sekarang di setiap kelurahan lebih efektif. Kalau dulu menjadi satu di kantor pos, berdesakan dan potensi ricuh. Dengan adanya bantuan ini dapat membantu mengurangi beban masyarakat, membantu meningkatkan taraf hidup sehingga nanti berhasil dan tidak perlu menerima bantuan lagi, untuk dialihkan kepada masyarakat tidak mampu lainnya,” ucapnya.
Petugas juru bayar menjadi ujung tombak penyaluran bantuan hingga ke tangan penerima. Tantangan yang dihadapi mereka cukup beragam. Hal ini diungkapkan oleh Noor Shinta, petugas juru bayar dari Kantor Pos Tanjungpinang.
“Kondisi geografis di Tanjungpinang secara umum berupa perkotaan. Namun untuk penyaluran ke rumah KPM, kami harus melalui jalan berbatu, dan tanah. Ada juga yang rumahnya di atas laut. Kendalanya jika ada warga yang pindah rumah tanpa memberi tahu kepada aparat RT/RW sehingga kami sulit melacak, atau KPM sedang ada di luar kota. Saat menyalurkan bantuan, kami dibantu oleh perangkat pemerintahan setempat. Kami dibantu petugas RT/RW mencari rumah KPM yang sedang sakit ataupun lansia,” ujar Noor.
(Baca juga:168 Warga Desa Mappakalompo Takalar Dapat Bantuan Langsung Tunai)
Dalam sehari Noor dan tim sanggup menyalurkan BLT BBM kepada 2.500 KPM. “Target menyalurkan 2.000 per hari. Kami melampaui target demi melakukan percepatan penyaluran. Kami dibagi ke dalam enam tim. Masing-masing tim beranggota tiga orang,” katanya.
Upaya dan kerja keras petugas juru bayar Pos Indonesia berbuah manis. Para KPM yang menerima BLT BBM tersenyum bahagia menerima bantuan. Salah satunya, Syukur. Ia mewakili Wahidir, KPM disabilitas dari Tanjungpinang.
“Saya mewakili adik saya yang disabilitas untuk menerima BLT BBM dan bansos sembako senilai total Rp500.000. Tadi ada petugas Pos yang datang ke rumah mengantarkan bantuan,” kata Syukur.
Atas penyerahan bantuan tersebut, Syukur mengucapkan terima kasih. Bantuan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Wahidir. “Wahidir cacat sejak lahir hingga sekarang usia 50-an, kami yang urus, memandikan, memberi makan. Alhamdulillah, kami berterima kasih atas bantuan ini. Uang bantuan akan kami pergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, juga membeli pakaiannya,” kata Syukur.
Saoiyah, KPM lansia dari Tanjungpinang, juga mengaku terbantu dengan BLT BBM dan bansos sembako yang disalurkan Pos Indonesia. “Saya senang, bersyukur bisa terima bantuan. Uang bantuan akan digunakan untuk membeli beras dan lauk. Terima kasih atas bantuan ini kepada pemerintah dan kantor pos,” ucapnya.
“Alokasi penyaluran kepada 31.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tersalurkan 99,8%. Tersisa 50 KPM di 5 kabupaten dan kota. Target 100% hari ini atau lusa. Kendala karena KPM sedang di luar kota atau pindah rumah. Kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melacak KPM pindah ke mana,” kata Executive Manager Kantor Pos Tanjungpinang, Eko Pradinata dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9/2022).
Tanjungpinang termasuk dalam kategori daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Bahkan, banyak yang berlokasi di pulau terpencil. Hal ini menjadi tantangan bagi petugas juru bayar Pos Indonesia untuk menyalurkan BLT BBM hingga ke tangan KPM.
(Baca juga:Bantuan Langsung Tunai untuk Warga Palopo Mulai Disalurkan)
“Sekitar 80% masuk wilayah 3T, ada di pulau terpencil. Bahkan, ada yang 8 jam perjalanan dengan kapal untuk sampai ke kantor pos. Pengalaman cukup berat menyalurkan hingga ke pulau terluar. Kami merasakan kepuasan tersendiri bisa menyampaikan bantuan, meski daerahnya sulit,” ucap Eko.
Adapun metode penyaluran dilakukan melalui tiga metode, yaitu diserahkan di kantor pos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door). Khusus door to door, dilakukan untuk KPM disabilitas, lanjut usia (lansia), maupun sakit. “Harapannya, semua bantuan tersalurkan 100%, karena ini kan amanah dari pemerintah, harus disampaikan,” katanya.
Sementara itu Lurah Dompak, Tanjungpinang, Honggo Zulfika, menyebutkan BLT BBM di Kelurahan Dompak diberikan kepada 141 KPM. “Alhamdulillah sudah tersalurkan 100%. Kami sebagai perangkat kelurahan selalu mengimbau kepada penerima agar bantuan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membantu kebutuhan keluarga, tidak dipergunakan untuk membeli rokok, minuman keras, atau pulsa,” jelas Honggo.
Para penerima bantuan merasa sangat terbantu karena 60% warga Tanjungpinang merupakan nelayan, sisanya buruh harian lepas, ASN, dan tidak bekerja karena tua atau sakit. “Ada beberapa masyarakat yang belum dapat bantuan. Kami telah sampaikan dan diverifikasi oleh Dinas Sosial agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Sejauh ini aman-aman saja,” katanya.
(Baca juga:Merasa Mampu, Petani di Sleman Kembalikan Bantuan Langsung Tunai)
Honggo berterima kasih karena Pos Indonesia menyalurkan BLT BBM hingga ke tingkat kelurahan. Cara itu dinilainya sangat efektif. “Pembagian BLT sekarang di setiap kelurahan lebih efektif. Kalau dulu menjadi satu di kantor pos, berdesakan dan potensi ricuh. Dengan adanya bantuan ini dapat membantu mengurangi beban masyarakat, membantu meningkatkan taraf hidup sehingga nanti berhasil dan tidak perlu menerima bantuan lagi, untuk dialihkan kepada masyarakat tidak mampu lainnya,” ucapnya.
Petugas juru bayar menjadi ujung tombak penyaluran bantuan hingga ke tangan penerima. Tantangan yang dihadapi mereka cukup beragam. Hal ini diungkapkan oleh Noor Shinta, petugas juru bayar dari Kantor Pos Tanjungpinang.
“Kondisi geografis di Tanjungpinang secara umum berupa perkotaan. Namun untuk penyaluran ke rumah KPM, kami harus melalui jalan berbatu, dan tanah. Ada juga yang rumahnya di atas laut. Kendalanya jika ada warga yang pindah rumah tanpa memberi tahu kepada aparat RT/RW sehingga kami sulit melacak, atau KPM sedang ada di luar kota. Saat menyalurkan bantuan, kami dibantu oleh perangkat pemerintahan setempat. Kami dibantu petugas RT/RW mencari rumah KPM yang sedang sakit ataupun lansia,” ujar Noor.
(Baca juga:168 Warga Desa Mappakalompo Takalar Dapat Bantuan Langsung Tunai)
Dalam sehari Noor dan tim sanggup menyalurkan BLT BBM kepada 2.500 KPM. “Target menyalurkan 2.000 per hari. Kami melampaui target demi melakukan percepatan penyaluran. Kami dibagi ke dalam enam tim. Masing-masing tim beranggota tiga orang,” katanya.
Upaya dan kerja keras petugas juru bayar Pos Indonesia berbuah manis. Para KPM yang menerima BLT BBM tersenyum bahagia menerima bantuan. Salah satunya, Syukur. Ia mewakili Wahidir, KPM disabilitas dari Tanjungpinang.
“Saya mewakili adik saya yang disabilitas untuk menerima BLT BBM dan bansos sembako senilai total Rp500.000. Tadi ada petugas Pos yang datang ke rumah mengantarkan bantuan,” kata Syukur.
Atas penyerahan bantuan tersebut, Syukur mengucapkan terima kasih. Bantuan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Wahidir. “Wahidir cacat sejak lahir hingga sekarang usia 50-an, kami yang urus, memandikan, memberi makan. Alhamdulillah, kami berterima kasih atas bantuan ini. Uang bantuan akan kami pergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, juga membeli pakaiannya,” kata Syukur.
Saoiyah, KPM lansia dari Tanjungpinang, juga mengaku terbantu dengan BLT BBM dan bansos sembako yang disalurkan Pos Indonesia. “Saya senang, bersyukur bisa terima bantuan. Uang bantuan akan digunakan untuk membeli beras dan lauk. Terima kasih atas bantuan ini kepada pemerintah dan kantor pos,” ucapnya.
(dar)