Lindungi Kekayaan Laut RI, Prabowo Hadiri Peluncuran Command Center KKP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), hari ini (28/9/2022), meluncurkan command center atau pusat kontrol untuk pemantauan dan pengawasan terintegrasi kegiatan laut di gedung KKP. Peluncuran itu dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto .
Pusat kontrol ini merupakan media terintegrasi yang menampung seluruh data dan informasi di KKP dan menjadi pusat komando untuk merespons kejadian ataupun sebagai alat pengambilan kebijakan dan keputusan oleh pemerintah.
Pelaksanaan dari pusat kontrol ini dapat langsung dikoordinasikan dan diintegrasikan dengan Bakamla dan Kementerian Pertahanan menjadi salah satu alat pertahanan laut dan keamanan maritim.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa sistem itu dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu fitur monitoring yang memantau sebaran dan pergerakan kapal perikanan di seluruh perairan Indonesia, fitur dashboard yang menyajikan informasi indikator utama sektor kelautan dan perikanan Indonesia, serta fitur alert dengan fungsi mendeteksi setiap dugaan pelanggaran dan memberikan peringatan cepat kepada command center.
Sebelumnya, saat kunjungan kerja ke Maluku bersama Presiden Joko Widodo, 18 September lalu, Prabowo menggarisbawahi bahwa salah satu kekayaan Indonesia yang perlu dijaga adalah ikan dan kekayaan mineral di bawah laut seperti gas dan minyak bumi dan semua itu perlu dilindungi.
“Tidak hanya kekayaan ikan tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,” kata Prabowo.
Kementerian Pertahanan telah menyiapkan suatu desain besar atau master plan pertahanan negara sesuai yang diminta oleh Presiden Jokowi, yang juga mengikutsertakan semua lembaga terkait.
Pusat kontrol ini merupakan media terintegrasi yang menampung seluruh data dan informasi di KKP dan menjadi pusat komando untuk merespons kejadian ataupun sebagai alat pengambilan kebijakan dan keputusan oleh pemerintah.
Pelaksanaan dari pusat kontrol ini dapat langsung dikoordinasikan dan diintegrasikan dengan Bakamla dan Kementerian Pertahanan menjadi salah satu alat pertahanan laut dan keamanan maritim.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa sistem itu dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu fitur monitoring yang memantau sebaran dan pergerakan kapal perikanan di seluruh perairan Indonesia, fitur dashboard yang menyajikan informasi indikator utama sektor kelautan dan perikanan Indonesia, serta fitur alert dengan fungsi mendeteksi setiap dugaan pelanggaran dan memberikan peringatan cepat kepada command center.
Sebelumnya, saat kunjungan kerja ke Maluku bersama Presiden Joko Widodo, 18 September lalu, Prabowo menggarisbawahi bahwa salah satu kekayaan Indonesia yang perlu dijaga adalah ikan dan kekayaan mineral di bawah laut seperti gas dan minyak bumi dan semua itu perlu dilindungi.
“Tidak hanya kekayaan ikan tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,” kata Prabowo.
Kementerian Pertahanan telah menyiapkan suatu desain besar atau master plan pertahanan negara sesuai yang diminta oleh Presiden Jokowi, yang juga mengikutsertakan semua lembaga terkait.
(uka)