BI Ramal Inflasi September 2022 Tembus 5,88%, Ini Penyebabnya!

Minggu, 02 Oktober 2022 - 20:00 WIB
loading...
BI Ramal Inflasi September 2022 Tembus 5,88%, Ini Penyebabnya!
Harga BBM disebut menjadi penyebab tingginya inflasi di September. Foto/Dok
A A A
BALI - Bank Indonesia menyatakan, berdasarkan survei pemantauan harga di minggu kelima bulan September, inflasi diperkirakan akan berada di posisi 5,88%. Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (yoy).



"Ekspektasi inflasi ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Agustus 2022 di 4,69%," ungkap Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia Wahyu Agung Nugroho di Ubud, Bali, Sabtu (1/10/2022).

Pendorong utama inflasi ini adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pihaknya memperhitungkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, solar, dan Pertamax akan menambah inflasi di kisaran 1,8%-1,9%.

"Nantinya transmisi kenaikan harga BBM ini akan dirasakan di kenaikan harga barang lainnya, dampak second round-nya bakal dirasakan sekitar tiga bulan mendatang," kata Wahyu.

Inflasi Indonesia, sebut dia, masih condong berasal dari gejolak harga pangan (volatile foods) dan harga yang diatur pemerintah (administered prices). Sehingga, keputusan kenaikan suku bunga BI pekan lalu dinilai sudah tepat.



"Maka itu kenaikan suku bunga acuan menjadi 4,25% sudah sekaligus menjangkar ekspektasi inflasi ke depan, dan kami yakin inflasi akan kembali ke perkiraan sasaran 3±1% di pertengahan tahun depan. Ini akan dicapai dengan memperkuat koordinasi antara Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," pungkas Wahyu.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2852 seconds (0.1#10.140)