3 Dampak Resesi Dunia Terhadap Ekonomi Indonesia
loading...
A
A
A
Terdapat tiga dampak resesi dunia terhadap ekonomi Indonesia yang bisa diketahui. Terjadinya resesi global tentunya akan memberikan dampak buruk di setiap negara di dunia tak terkecuali Indonesia.
Menurut The World Bank, resesi global dapat muncul akibat meningkatnya inflasi dan semakin ketatnya kondisi keuangan. Meskipun secara perkiraan tidak menunjukkan akan adanya resesi pada tahun 2022-2023, namun pengalaman dari yang sebelumnya menunjukkan bahwa setidaknya terdapat dua perkembangan yang telah terwujud dalam beberapa bulan terakhir atau sedang berlangsung.
Baca juga : Menjauhi Jurang Resesi Ekonomi
Hal tersebutlah yang memungkinkan terjadinya resesi global dalam waktu dekat. Biasanya peristiwa ini akan didahului oleh pelemahan pertumbuhan global yang signifikan pada tahun sebelumnya, seperti yang terjadi belakangan ini.
Bila memang resesi global ini benar adanya akan terjadi maka Indonesia juga akan terkena dampak nantinya.
Berikut tiga akibat resesi dunia terhadap ekonomi Indonesia :
1. Permintaan Produk Ekspor Menurun
Bila terjadi resesi, nantinya negara negara pengimpor Indonesia seperti Amerika Serikat akan membuat tekanan pada sisi permintaannya.
Dampaknya bila angka permintaan ini turun nantinya akan mempengaruhi neraca dagang yang beresiko kembali terjadinya defisit dan penerimaan negara yang turun.
Baca juga : Kemenkeu: Indonesia Sudah Resesi!
2. Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Dampak langsung yang akan dialami adalah ketika investor yang akan menarik dananya dari pasar obligasi maupun saham Indonesia, dan memilih untuk beralih ke aset aman seperti emas.
Sebelumnya kondisi ini pernah terjadi pada tahun 2020 ketika pandemi Covid 19. Sehingga dimungkinkan bila terjadi resesi global hal ini akan terulang.
3. Kenaikan Tingkat Suku Bunga
Dengan timbulnya resesi, suku bunga akan mengalami kenaikan yang tajam nantinya Bank Indonesia akan semakin cepat dalam menyesuaikan tingkat suku bunga acuan.
Cost of fund pelaku usaha dan masyarakat umum dalam melakukan pinjaman akan naik dan menghambat ekspansi usaha. Hal tersebut dapat menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dan 2023.
Menurut The World Bank, resesi global dapat muncul akibat meningkatnya inflasi dan semakin ketatnya kondisi keuangan. Meskipun secara perkiraan tidak menunjukkan akan adanya resesi pada tahun 2022-2023, namun pengalaman dari yang sebelumnya menunjukkan bahwa setidaknya terdapat dua perkembangan yang telah terwujud dalam beberapa bulan terakhir atau sedang berlangsung.
Baca juga : Menjauhi Jurang Resesi Ekonomi
Hal tersebutlah yang memungkinkan terjadinya resesi global dalam waktu dekat. Biasanya peristiwa ini akan didahului oleh pelemahan pertumbuhan global yang signifikan pada tahun sebelumnya, seperti yang terjadi belakangan ini.
Bila memang resesi global ini benar adanya akan terjadi maka Indonesia juga akan terkena dampak nantinya.
Berikut tiga akibat resesi dunia terhadap ekonomi Indonesia :
1. Permintaan Produk Ekspor Menurun
Bila terjadi resesi, nantinya negara negara pengimpor Indonesia seperti Amerika Serikat akan membuat tekanan pada sisi permintaannya.
Dampaknya bila angka permintaan ini turun nantinya akan mempengaruhi neraca dagang yang beresiko kembali terjadinya defisit dan penerimaan negara yang turun.
Baca juga : Kemenkeu: Indonesia Sudah Resesi!
2. Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Dampak langsung yang akan dialami adalah ketika investor yang akan menarik dananya dari pasar obligasi maupun saham Indonesia, dan memilih untuk beralih ke aset aman seperti emas.
Sebelumnya kondisi ini pernah terjadi pada tahun 2020 ketika pandemi Covid 19. Sehingga dimungkinkan bila terjadi resesi global hal ini akan terulang.
3. Kenaikan Tingkat Suku Bunga
Dengan timbulnya resesi, suku bunga akan mengalami kenaikan yang tajam nantinya Bank Indonesia akan semakin cepat dalam menyesuaikan tingkat suku bunga acuan.
Cost of fund pelaku usaha dan masyarakat umum dalam melakukan pinjaman akan naik dan menghambat ekspansi usaha. Hal tersebut dapat menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dan 2023.
(bim)